Denpasar (Antara Bali) - Rosita Nila (13), penderita kelainan wajah yang kini menunggu proses operasi di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, terlambat mendapat penanganan medis karena orang tuanya tidak memiliki biaya pengobatan.

"Anak saya sejak dilahirkan ada kelainan pada wajah, namun karena tidak memiliki biaya, kami terlambat memeriksakan dia ke dokter," ujar Syarifudin, ayah Rosita kepada wartawan di RSUP Sanglah Denpasar, Senin.

Saat baru lahir, kata dia, pada bagian pipi kanan putrinya itu terdapat bintik merah. Namun lama kelamaan bintik itu semakin membesar. 

Lantaran tidak memiliki biaya berobat, akhirnya pria asal Desa Sekar Teja, Lombok Timur itu, membiarkan keanehan pada wajah putrinya itu hingga kini.

Sampai akhirnya, sebuah yayasan yang peduli terhadap kesehatan warga kurang mampu, yakni Yayasan Senyum, menemukan Rosita dan membantu proses pengobatannya.

Menurut Syarifudin, putrinya sudah pernah dioperasi pada Mei 2010 lalu untuk dibiopsi. Setelah operasi pertamanya itu, kini Rosita menunggu operasi yang kedua, namun harus melewati proses "city scan".

"Sekarang Rosita masih rawat jalan, setelah city scan baru akan ditentukan jadwal operasinya," kata dia. 

Guna menghemat biaya dan waktu, untuk sementara Rosita yang berasal dari Lombok Timur, NTB, tinggal di Yayasan Senyum. Meski dalam kondisi seperti itu, semangat Rosita untuk mengenyam pendidikan sangat besar.

Yang mengharukan, meski didera sakit akibat pembengkakan di pipinya, namun tak menyurutkan semangat Rosita untuk belajar bersama teman-temannya yang duduk di bangku kelas VI SD.

"Karena masih dalam masa pengobatan, sekarang Rosita terpaksa libur sekolah. Tapi setelah operasi bulan Mei lalu, dia sekolah seperti biasa," ucap Syarifudin.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010