Denpasar (Antara Bali) - PT Pertamina (Persero) memperluas penjualan bahan bakar minyak jenis Pertalite di Provinsi Bali dengan harga Rp8.400 per liter, setelah sebelumnya dilakukan uji pasar di tiga kota Pulau Jawa.
"Bali memiliki potensi yang besar karena tataran ekonominya yang tinggi," kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang usai meluncurkan Pertalite di SPBU Jalan By Pass Ngurah Rai Pesanggaran, Denpasar, Minggu.
Uji pasar di Denpasar tersebut merupakan uji keempat setelah tiga kota lain yakni Jakarta, Bandung dan Surabaya, sekaligus provinsi pertama di luar Jawa.
Menurut dia, uji pasar di Pulau Dewata untuk tahap awal serentak di delapan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Delapan SPBU itu yakni SPBU Jalan By Pass Pesanggaran, Jalan Suwung Batan Kendal, Jalan Marlboro, Jalan Raya Sesetan, dan Jalan Gatot Subroto 394X yang semuanya berada di Denpasar.
Selain itu, SPBU Jalan By Pass Nusa Dua Jimbaran, Jalan Sunset Road Kuta, dan Jalan By Pass Ketewel di Kabupaten Gianyar.
Ahmad Bambang lebih lanjut menjelaskan bahwa harga BBM dengan oktan 90 di Bali itu dibanderol sama dengan di Jawa yakni seharga Rp8.400 per liter.
Mengingat BBM tersebut merupakan campuran antara nafta dengan oktan 65 hingga 70 yang merupakan produk dalam negeri dan "high octane mobile gas component" (HOMC) yang masih impor, Ahmad menjelaskan bahwa harga Pertalite juga tergantung dengan harga minyak dunia.
Sementara itu General Manajer Marketing Operation Region V Ageng Giriyono menambahkan bahwa pihaknya menargetkan dari 181 SPBU di Bali, 50 di antaranya sudah menjual Pertalite untuk tahap pertama hingga akhir 2015.
"Kami memilih SPBU yang siap dan memiliki tangki persediaan yang cukup," ucapnya.
Pertalite merupakan varian baru dari produk BBM nonsubsidi yang diharapkan memberikan alternatif bagi masyarakat dan sejalan dengan perkembangan teknologi kendaraan bermotor.
Memiliki level "research octane number" (RON) 90, Pertalite membuat pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi baru yang lebih baik dibandingkan premiun yang memiliki RON 88. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Bali memiliki potensi yang besar karena tataran ekonominya yang tinggi," kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang usai meluncurkan Pertalite di SPBU Jalan By Pass Ngurah Rai Pesanggaran, Denpasar, Minggu.
Uji pasar di Denpasar tersebut merupakan uji keempat setelah tiga kota lain yakni Jakarta, Bandung dan Surabaya, sekaligus provinsi pertama di luar Jawa.
Menurut dia, uji pasar di Pulau Dewata untuk tahap awal serentak di delapan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Delapan SPBU itu yakni SPBU Jalan By Pass Pesanggaran, Jalan Suwung Batan Kendal, Jalan Marlboro, Jalan Raya Sesetan, dan Jalan Gatot Subroto 394X yang semuanya berada di Denpasar.
Selain itu, SPBU Jalan By Pass Nusa Dua Jimbaran, Jalan Sunset Road Kuta, dan Jalan By Pass Ketewel di Kabupaten Gianyar.
Ahmad Bambang lebih lanjut menjelaskan bahwa harga BBM dengan oktan 90 di Bali itu dibanderol sama dengan di Jawa yakni seharga Rp8.400 per liter.
Mengingat BBM tersebut merupakan campuran antara nafta dengan oktan 65 hingga 70 yang merupakan produk dalam negeri dan "high octane mobile gas component" (HOMC) yang masih impor, Ahmad menjelaskan bahwa harga Pertalite juga tergantung dengan harga minyak dunia.
Sementara itu General Manajer Marketing Operation Region V Ageng Giriyono menambahkan bahwa pihaknya menargetkan dari 181 SPBU di Bali, 50 di antaranya sudah menjual Pertalite untuk tahap pertama hingga akhir 2015.
"Kami memilih SPBU yang siap dan memiliki tangki persediaan yang cukup," ucapnya.
Pertalite merupakan varian baru dari produk BBM nonsubsidi yang diharapkan memberikan alternatif bagi masyarakat dan sejalan dengan perkembangan teknologi kendaraan bermotor.
Memiliki level "research octane number" (RON) 90, Pertalite membuat pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi baru yang lebih baik dibandingkan premiun yang memiliki RON 88. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015