Denpasar (Antara Bali) - Turis Jepang yang datang langsung dari negerinya untuk menikmati liburan ke Bali sebanyak 16.750 orang selama Juni 2015 naik keras jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya hanya 14.127 orang.
"Bertambah banyak turis negeri matahari terbit itu melakukan perjalanan wisata ke daerah ini, maka total kunjungan masyarakat negera itu selama Januari-Juni 2015 sebanyak 104.127," kata Pengamat Pariwisata, Tjokorda Gde Agung di Denpasar, Minggu.
Bertambah ramai masyarakat Jepang itu ke Bali, tentu berkat pemerintah Provinsi Bali bergandengan tangan dengan komponen pariwisata yang tetap gencar melakukan promosi ke pusat-pusat pariwisata dunia terutama kepada masyarakat Jepang.
Berkat ketekunan melakukan promosi maka masyarakat negeri matahari terbit itu semakin bergairah datang berlibur ke Bali, sehingga Jepang merupakan negara ketiga pemasok turis terbanyak ke Pulau Dewata setelah Australia dan Tiongkok.
Wisatawan Jepang yang melakukan perjalanan wisata ke luar negeri tampaknya mulai kembali melirik Pulau Dewata menjadi tempat berlibur sambil mencari ketenangan dan kenyamanan batin, kata Tjokora Gde Agung yang juga praktisi pariwisata itu.
"Turis Jepang tampaknya mulai kembali menggeliat Bali sebagai tempat berlibur, terutama bagi anak-anak muda maupun orang lanjut usia," kata dia sambil menunjukkan angka kedatangan turis mancanegara ke Bali.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali, jumlah turis Jepang yang datang berlibur ke daerah ini selama Januari-Juni 2015 sebanyak 104.127 orang orang, memiliki andil sebesar 5,44 persen dari jumlah turis asing ke Bali 1,9 juta orang.
Turis asal Jepang terseut mengalami peninkatan yang cukup drastis yakni mencapai 11,86 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2014 hanya 93.090 orang, atau menempati urutan ketiga dari negara pemasok turis asing ke Bali.
Gde Agung menjelaskan, mulai stabil turis Jepang ke Bali, para pelaku pariwisata hendaknya tetap berusaha meningkatkan citra terbaiknya bagi masyarakat Jepang, agar turis asal negeri Matahari Terbit itu mau kembali melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata.
Promosi kepariwisataan tentang seni budaya maupun aktivitas masyarakat Bali lainnya harus tetap dilakukan, baik melalui brosur maupun vidio ke Jepang guna meyakinkan bahwa Pulau Dewata aman dan nyaman untuk dikunjungi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Bertambah banyak turis negeri matahari terbit itu melakukan perjalanan wisata ke daerah ini, maka total kunjungan masyarakat negera itu selama Januari-Juni 2015 sebanyak 104.127," kata Pengamat Pariwisata, Tjokorda Gde Agung di Denpasar, Minggu.
Bertambah ramai masyarakat Jepang itu ke Bali, tentu berkat pemerintah Provinsi Bali bergandengan tangan dengan komponen pariwisata yang tetap gencar melakukan promosi ke pusat-pusat pariwisata dunia terutama kepada masyarakat Jepang.
Berkat ketekunan melakukan promosi maka masyarakat negeri matahari terbit itu semakin bergairah datang berlibur ke Bali, sehingga Jepang merupakan negara ketiga pemasok turis terbanyak ke Pulau Dewata setelah Australia dan Tiongkok.
Wisatawan Jepang yang melakukan perjalanan wisata ke luar negeri tampaknya mulai kembali melirik Pulau Dewata menjadi tempat berlibur sambil mencari ketenangan dan kenyamanan batin, kata Tjokora Gde Agung yang juga praktisi pariwisata itu.
"Turis Jepang tampaknya mulai kembali menggeliat Bali sebagai tempat berlibur, terutama bagi anak-anak muda maupun orang lanjut usia," kata dia sambil menunjukkan angka kedatangan turis mancanegara ke Bali.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali, jumlah turis Jepang yang datang berlibur ke daerah ini selama Januari-Juni 2015 sebanyak 104.127 orang orang, memiliki andil sebesar 5,44 persen dari jumlah turis asing ke Bali 1,9 juta orang.
Turis asal Jepang terseut mengalami peninkatan yang cukup drastis yakni mencapai 11,86 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2014 hanya 93.090 orang, atau menempati urutan ketiga dari negara pemasok turis asing ke Bali.
Gde Agung menjelaskan, mulai stabil turis Jepang ke Bali, para pelaku pariwisata hendaknya tetap berusaha meningkatkan citra terbaiknya bagi masyarakat Jepang, agar turis asal negeri Matahari Terbit itu mau kembali melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata.
Promosi kepariwisataan tentang seni budaya maupun aktivitas masyarakat Bali lainnya harus tetap dilakukan, baik melalui brosur maupun vidio ke Jepang guna meyakinkan bahwa Pulau Dewata aman dan nyaman untuk dikunjungi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015