Denpasar (Antara Bali) - Dunia pariwisata dapat dipastikan terganggu dengan peristiwa alam, yakni adanya sebaran abu vulkanik Gunung Raung di Jawa Timur hingga ke Bali.

"Gangguan yang terjadi terutama terhadap transportasi udara, karena maskapai penerbangan tidak mau mengambil risiko," kata Pengamat Pariwisata I Dewa Nyoman Putra di Denpasar Jumat.

Apalagi operator Bandara Ngurah Rai dengan sigap mengambil sikap dengan menutup bandara jika diberikan informasi yang dapat merugikan keadaan dan membuka secepatnya jika sudah membaik.

Pembatalan bagi calon turis yang ke Bali sudah dapat dipastikan karena takut setelah berada di Pulau Dewata tidak bisa pulang akibat situasi penerbangan yang belum kondusif.

Nyoman Putra menambahkan, semua itu akibat kondisi alam yang tidak bisa diprediksi secara pasti oleh kemampuan manusia, oleh sebab itu harus mau menerima kenyataan ini, apa adanya.

Tingkat hunian hotel pun dirasakan akan mengalami kemelorotan untuk sementara ini, akibat adanya penundaan kedatangan turis asing yang tadinya pengisian kamar 90 persen menjadi hanya 60 persen.

Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) Bali juga mencatat keberangkatan pesawat udara dari Bandara Ngurah Rai mengalami prngurangan termasuk jumlah penumpang yang meninggalkan Bali.

Pada bulan Juni 2015, jumlah pesawat angkutan udara internasional yang berangkat dari bandara Ngurah Rai mencapai 2.113 unit penerbangan. Angka ini berkurang dibandingkan keadaan bulan sebelumnya yang sudah mencapai 2.130 unit penerbangan.

Hal ini berbeda dengan jumlah penumpang penerbangan internasional pada periode yang sama, dimana terjadi kenaikan sebesar 6,82 persen, yaitu dari 346.605 orang di Mei 2015 menjadi 370.231 orang di bulan Juni 2015.

Ada lima negara yang menjadi tujuan utama keberangkatan pesawat angkutan udara internasional pada bulan Juni 2015 adalah Australia, Singapura, Malaysia, Hongkong, dan Tiongkok.

BPS Bali menyebutkan, secara kumulatif perkembangan jumlah pesawat angkutan udara internasional keadaan bulan Januari-Juni 2015 sebanyak 12.660 unit, turun 0,68 persen dibandingkan keadaan yang sama bulan Januari-Juni 2014 yang mencapai 12.747 unit.

Sebaliknya untuk perkembangan jumlah penumpang angkutan udara internasional secara kumulatif pada periode yang sama, tercatat naik 4,13 persen yaitu dari 1.962.345 orang menjadi 2.043.451 orang. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015