Kuta (Antara Bali) - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengalihkan sejumlah rute penerbangan menuju Denpasar setelah operator Bandar Udara Internasional Ngurah Rai menutup operasional bandara yang terdampak abu vulkanik Gunung Raung.
"Sejumlah penerbangan menuju Denpasar kami alihkan ke Surabaya dan Jakarta," kata General Manajer Garuda Indonesia Cabang Denpasar, Syamsuddin Jusuf Souib di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, sebagian besar penerbangan yang seharusnya mendarat di Bali itu merupakan rute internasional di antaranya dari Melbourne, Sydney, Osaka dan Beijing.
Sejumlah rute penerbangan terpaksa dibatalkan dan ada juga yang ditunda penerbangannya menunggu kepastian dari pihak regulator dan operator bandara yang menjadwalkan bandara dibuka pukul 18.00 Wita apabila kawasan udara telah terbebas dari sebaran abu vulkanik dari gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut itu.
"Ada juga rute untuk keberangkatan dari Denpasar menuju Singapura yang kami jadwal ulang pukul 18.00 Wita sembari menunggu tindak lanjut perkembangan cuaca terakhir," ucapnya.
Maskapai penerbangan itu, lanjut dia, menggratiskan biaya pembatalan dan biaya penjadwalan ulang menyangkut peristiwa "force majeur" di luar kendali perusahaan milik negara itu.
Garuda Indonesia menyatakan bahwa sebanyak 43 penerbangan maskapai itu terdampak akibat penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WITA.
Pelakana Harian Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan dalam keterangan tertulis di Jakarta mengimbau kepada para calon penumpang yang memiliki jadwal penerbangan pada periode waktu tersebut untuk memeriksa kembali pesanannya melalui "call center" Garuda Indonesia sebelum menuju bandara sampai pemberitahuan bahwa Bandara Ngurah Rai akan beroperasi kembali.
"Berkaitan situasi tersebut, setidaknya terdapat sebanyak 43 penerbangan domestik dan internasional Garuda Indonesia yang terdampak sepanjang pukul 12.00-18.00 WITA," katanya seraya menambahkan bahwa pihaknya akan memonitor situasi dan perkembangan di Bandara Ngurah Rai Denpasar untuk kembali melaksanakan operasional penerbangan.(DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Sejumlah penerbangan menuju Denpasar kami alihkan ke Surabaya dan Jakarta," kata General Manajer Garuda Indonesia Cabang Denpasar, Syamsuddin Jusuf Souib di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, sebagian besar penerbangan yang seharusnya mendarat di Bali itu merupakan rute internasional di antaranya dari Melbourne, Sydney, Osaka dan Beijing.
Sejumlah rute penerbangan terpaksa dibatalkan dan ada juga yang ditunda penerbangannya menunggu kepastian dari pihak regulator dan operator bandara yang menjadwalkan bandara dibuka pukul 18.00 Wita apabila kawasan udara telah terbebas dari sebaran abu vulkanik dari gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut itu.
"Ada juga rute untuk keberangkatan dari Denpasar menuju Singapura yang kami jadwal ulang pukul 18.00 Wita sembari menunggu tindak lanjut perkembangan cuaca terakhir," ucapnya.
Maskapai penerbangan itu, lanjut dia, menggratiskan biaya pembatalan dan biaya penjadwalan ulang menyangkut peristiwa "force majeur" di luar kendali perusahaan milik negara itu.
Garuda Indonesia menyatakan bahwa sebanyak 43 penerbangan maskapai itu terdampak akibat penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WITA.
Pelakana Harian Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan dalam keterangan tertulis di Jakarta mengimbau kepada para calon penumpang yang memiliki jadwal penerbangan pada periode waktu tersebut untuk memeriksa kembali pesanannya melalui "call center" Garuda Indonesia sebelum menuju bandara sampai pemberitahuan bahwa Bandara Ngurah Rai akan beroperasi kembali.
"Berkaitan situasi tersebut, setidaknya terdapat sebanyak 43 penerbangan domestik dan internasional Garuda Indonesia yang terdampak sepanjang pukul 12.00-18.00 WITA," katanya seraya menambahkan bahwa pihaknya akan memonitor situasi dan perkembangan di Bandara Ngurah Rai Denpasar untuk kembali melaksanakan operasional penerbangan.(DWA)
Editor : Dewa Sudiarta Wiguna
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015