Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata memfokuskan kegiatan promosi sejumlah festival yang sudah terjadwal di Provinsi Bali guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
"Kelemahan kita, festival bagus, tetapi promosi kurang. Oleh karena itu fokus kami mempromosikan festival yang sudah ada di sini (Bali)," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Denpasar, Senin.
Menurut dia, salah satu festival yang akan dipromosikan adalah "Sanur Village Festival" yang dijadwalkan 26-30 Agustus 2015.
"Festival Sanur akan kami promosikan besar-besaran mulai 15 Agustus kita gunakan media di seluruh dunia," ucapnya.
Ia optimistis bahwa festival yang "menjual" nama Bali itu akan mendatangkan wisatawan mancanegara seperti Pesta Kesenian Bali (PKB) yang telah berlangsung selama sebulan penuh dan berakhir pada Juli 2015.
Kementerian Pariwisata, lanjut dia, akan mendukung promosi festival yang berlangsung tak hanya di Bali melainkan sejumlah daerah lain di Indonesia.
Arief menjelaskan bahwa anggaran iklan untuk "branding" dan website dianggarkan sebesar 80 persen sedangkan sisanya digunakan untuk kegiatan penjualan.
Namun ia tidak menyebutkan anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk dua kegiatan iklan dan "branding" wisata.
"Branding dan website anggaran 80 persen untuk iklan dan `branding`, 20 persen digunakan untuk `selling`," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kelemahan kita, festival bagus, tetapi promosi kurang. Oleh karena itu fokus kami mempromosikan festival yang sudah ada di sini (Bali)," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Denpasar, Senin.
Menurut dia, salah satu festival yang akan dipromosikan adalah "Sanur Village Festival" yang dijadwalkan 26-30 Agustus 2015.
"Festival Sanur akan kami promosikan besar-besaran mulai 15 Agustus kita gunakan media di seluruh dunia," ucapnya.
Ia optimistis bahwa festival yang "menjual" nama Bali itu akan mendatangkan wisatawan mancanegara seperti Pesta Kesenian Bali (PKB) yang telah berlangsung selama sebulan penuh dan berakhir pada Juli 2015.
Kementerian Pariwisata, lanjut dia, akan mendukung promosi festival yang berlangsung tak hanya di Bali melainkan sejumlah daerah lain di Indonesia.
Arief menjelaskan bahwa anggaran iklan untuk "branding" dan website dianggarkan sebesar 80 persen sedangkan sisanya digunakan untuk kegiatan penjualan.
Namun ia tidak menyebutkan anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk dua kegiatan iklan dan "branding" wisata.
"Branding dan website anggaran 80 persen untuk iklan dan `branding`, 20 persen digunakan untuk `selling`," katanya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015