Denpasar,  (Antara Bali) - Sekretaris Partai Komunis Tiongkok Provinsi Hainan, Luo Baoming, menyerahkan bantuan senilai 100 ribu Yuan (sekitar 200 juta rupiah) kepada Sekolah Hainan (Hainan School) di kawasan Renon, Denpasar, Bali yang juga menyediakan pendidikan gratis bagi anak miskin.

"Kami terharu sekali di sini terutama terhadap perjuangan Hendra Pangestu yang rela menjual rukonya untuk mendirikan sekolah yang sangat bermanfaat bagi warga miskin agar bisa menikmati pendidikan," ujarnya di hadapan para tokoh Bali keturunan Hainan di Hainan School," Sabtu.

Luo Baoming memanfaatkan hari ketiganya untuk mengunjungi Hainan School memanfaatkan kunjungan empat harinya sejak tiba di Bali Rabu (30/7) dan kembali ke Hainan Minggu (2/8). Lou Baoming di dampingi Konjen RRT Hu Yinquan dan Wakonjen Liu Zhinji dan sejumlah pejabat teras Provinsi Hainan.

Ia menjelaskan, keberadaan Hainan School yang 80 persen muridnya warga lokal (pribumi) sebagai bukti komunitas Hainan di Bali sudah berbuat untuk Bali tentunya juga untuk tanah leluhurnya di Hainan.

"Komunitas Hainan sudah lama sekali di Bali, sehingga kontribusinya sudah nyata untuk daerahnya, bahkan perjuangannya mendirikan Hainan School perlu diapresiasi dengan baik," ujarnya.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi Hainan akan berusaha memberikan bantuan kepada Hainan School setelah melihat ruangan kelas dan ruang perpustakaan yang masih sempit sekali, sehingga perlu diperbesar agar nyaman.

Pada kesempatan itu, Luo Baoming sempat bercengkerama sambil menggoda anak anak Sekolah Dasar (SD) di dua ruangan kelas yang dikunjunginya sebelum memeriksa ruang perpustakaan yang sempit.

Selanjutnya tokoh Hainan di Jakarta, Jauhari Candra dalam pertemuan itu menjelaskan, pendidikan bahasa mandarin perlu terus ditingkatkan untuk untuk mendorong perkembangan pariwisata Bali.

"Sekarang khusus untuk pariwisata, makin banyak wisatawan Tiongkok berwisata di Bali karena itu perlu terus mengembangkan pelayanan komunikasi berbahasa mandarin," ujarnya.

Sekanjutnya Hendra Pangestu, pendidi Hainan School, menjelaskan sekolah ini sduah dibangun sejak 10 tahun lalu memanfaatkan modal sendiri dengan menjua rumah toko.

"Hingga sekarang tanahnya masih berstatus sewa, hanya gedungnya yang dibangun sendiri mulai dari bawah hingga seperti sekarang mampu menampung 380 rang anak Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-kanak." ujarnya.

Ia menjelaskan, kebutuhan Hainan School sekarang ini adalah bisa mendirikan Sekolah Menengah Stas (SMA) dan Perpustakaan, karena itu sangat diperlukan sekali tanah baik dengan cara membeli maupun cara lainnya yang memungkinkan kami bisa menyelenggarakan pendidikan lebih tinggi.

Ismillah Kepala Sekolah TK Hainan Schhol yang sudah 10 tahun mengabdi mengungkapkan untuk pelajaran bahasa mandarin anak didiknya hanya diberikan tiga kali dalam satu minggu yang masing masing hanya 30 menit.

"Kalau lebih dari itu dikhawatirkan anak anak kurang bisa menerima pelajaran karena memang masih anak anak, karena itu waktu 30 menit itu sudah pas hanya saja ditambah dengan praktek langsung di sekolah," ujarnya.

Selanjutnya Ina Marderita, kepala sekolah SD Hainan School mengungkapkan anak didiknya masing masing diberikan pelajaran bahasa mandarin enam kali dalam seminggu masing masing 70 menit.

"Selebihnya tetap pelajaran umum seperti anak anak sekolah lainnya," ujarnya. (KUN/WDY)

Pewarta: Pewarta: I Gusti Nym Adi Purnama Putra

Editor : Adi Purnama Putra


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015