Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana mengapresiasi dan mendukung pembuatan dokumentasi tentang perjalanan kehidupan masyarakat Pulau Dewata di masa lampau, sebagai sarana promosi wisata ke mancanegara.

"Saya apresiasi dan mendukung apa yang dilakukan Stikom Bali menyusun dokumentasi berupa video dan foto tentang kehidupan dan kebudayaan yang dimiliki Bali masa lampau," katanya di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan dengan dokumentasi video maupun foto yang dikumpulkan dalam bentuk piringan (DVD) adalah upaya inovasi dilakukan Stikom Bali pada kebudayaan kehidupan masa lampau hingga zaman sekarang.

"Mungkin generasi sekarang kebanyakan tidak mengetahui kehidupan masa lampau leluhurnya, seperti pada tahun 1920-an. Dan pada waktu itu tentang dokumentasi berupa video dan foto sangat jarang, kecuali orang barat atau penjajah yang datang ke sini melakukan pengambilan gambar," ucap politikus PDIP.

Menurut dia, dokumentasi tersebut sangat diperlukan sebagai khasanah sejarah kepada generasi muda, termasuk juga sarana promosi pariwisata untuk Bali. Sebab pada masa lampau kehidupan masyarakat Bali masih unik dan penuh kesederhanaan.

"Semisal pada upacara keagamaan, masyarakat pemeluk Hindu sembahyang ke pura dengan berjalan kaki dan busana mereka pun sederhana sekali," ujarnya.

Adhi Ardhana juga mengaku gembira bisa melihat video tersebut, karena tidak disengaja tayangan kakek buyutnya ada di dokumentasi yang diabadikan oleh orang barat.

"Sebab selama ini saya tahu kakek buyut dari foto saja, bahwa kakek buyutnya sedang pengukir. Tapi saya kaget di video ada tayangan kakeknya lagi sedang memahat ukiran," kata Adhi Ardhana sembari memperlihatkan tayangan video kakeknya.

Sebelumnya, Stikom Bali lebih dikenal dengan Stikom Bali berhasil memproduksi ulang film Bali kuno dalam bentuk kepingan CD dan DVD.

Pemulangan kembali dan digitalisasi rekaman-rekaman audio piringan hitam dan film Bali kuna ini melengkapi prestasi Stikom Bali, khususnya para mahasiswa yang sudah benyak mengangkat warisan budaya Bali sebagai tugas akhir (skripsi). Antara lain skripsi tentang "Augmented Reality Semar Pagulingan" atau skripsi tentang belajar tari Legong melalui Android atau terjemahan bahasa Bali ke bahasa lain melalui android, dan lainnya.

Proyek prestisius ini dapat terlaksana setelah STIKOM Bali memenangkan dana hibah dari City University of New York (CUNY) dan Mellon Foundation senilai 25.000 dolar Amerika Serikat.
"Ini bukti bahwa Stikom Bali telah mendapat kepercayaan dari perguruan tinggi ternama di dunia. (KUN/WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015