Denpasar  (Antara Bali) - Lokasi wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia menghadapi persaingan sangat ketat di negara ASEAN, antara lain dengan negara Thailand.

Menurut Ketua Komite Tetap Bidang Pertemuan dan Konvensi Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Wisnu Budi Sulaiman pada acara "Focus Group Discussion (FGD)" MICE di Kuta, Bali, Kamis mengatakan bahwa persaingan wisata MICE tersebut harus mampu mencari jalan keluarnya, salah satunya melakukan pendataan daerah-daerah yang memiliki fasilitas tempat (venue) untuk pertemuan itu.

Ia mengatakan langkah tersebut harus dilakukan guna mendapatkan wisatawan asing yang melakukan wisata MICE, yakni Kementerian Pariwisata dan instansi terkait sudah melakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan terkait.

"FGD yang diselenggarakan di tiga kota, yakni Bali, Yogyakarta dan Makassar bertujuan untuk mendapatkan masukan dan data terkait kesiapan menyelenggarakan wisata MICE ke depannya," ujarnya.

Untuk wisata MICE, kata dia, meningkatkan kunjungan wisatawan asing mencapai 40 persen di dalam satu periode kegiatan tersebut. Sebab penyelenggara wisata MICE bisa mendatangkan ribuan peserta, seperti kegiatan yang pernah diselenggarakan di Nusa Dua Bali, yakni Konferensi PBB Perubahan Iklim dan APEC (2014).

"Indonesia memiliki peluang mendatangkan wisatawan yang mengikuti MICE, namun saat ini perlu persiapan dengan melakukan pendataan tempat (venue) dan kesiapan dari daerah bersangkutan," ucapnya.

Ia mengatakan melihat pesaing negara Thailand, maka Kementerian dan instansi terkait harus genCar melakukan standarisasi dan sertifikasi lokasi maupun kesiapan sumber daya manusia.

"Kemenpar dan instansi terkait sudah pernah bertemu dengan badan pengelola kepariwisatan negara-negara tetangga tersebut untuk membicarakan standarisasi dan sertifikasi untuk SDM. Dalam kreteria itu cukup banyak, maka dari itu nantinya ada suatu kesepakatan bersama," katanya.

Wisnu Budi Sulaiman lebih lanjut mengatakan saat ini untuk menyelenggarakan pertemuan internasional yang melibatkan ribuan wisatawan, harus juga ditunjak sektor lain. Misalnya akomodasi hotel yang memadai, transportasi dan lainnya.

"Pengelola wisata MICE tersebut sudah ada kepastian kunjungan wisatawan saat itu, termasuk fasilitas yang dibutuhkan selama kegiatan. Jadi pemesanan hotel pun pasti sudah ada kepastian, termasuk juga mengunjungi objek-objek wisata," katanya.(APP)

Pewarta: Pewarta : I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015