Tangerang (Antara Bali) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meminta siswa baru tidak mengenakan atribut yang aneh-aneh pada pelaksanaan masa orientasi siswa (MOS).
Hal tersebut diungkapkan oleh Anies saat inspeksi mendadak di SMKN 4 Tangerang, Banten, Rabu. "Apa maksudnya mengenakan atribut aneh-aneh seperti ini. Ini seperti mengarah ke perpeloncoan," ucap Anies.
Sejumlah siswa baru di sekolah itu mengenakan tas karung goni, tali sepatu dari rafia, kaos kaki warna-warni hingga papan nama dari kardus.
Mendikbud juga meminta pihak sekolah tidak membiarkan siswa baru mengenakan atribut yang aneh-aneh. Mendikbud meminta siswa baru tidak mendiamkan kekerasan atau praktik janggal saat MOS.
"Laporkan jika memang terjadi kekerasan di sekolah pada saat MOS."
Permasalahannya, banyak orang tua maupun siswa korban kekerasan yang diam dan mendiamkan.
"Jadi harus dihentikan dan harus dilaporkan. Silahkan laporkan kekerasan melalui laman www.mopd.kemdikbud.go.id," cetus dia.
Dia menambahkan MOS haruslah diisi dengan hal-hal yang mendidik, bukan dengan praktik-praktik menyimpang. "Kami akan mengawasi praktik MOS yang terjadi di sekolah," tukas Mantan Rektor Paramadina itu, menegaskan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Hal tersebut diungkapkan oleh Anies saat inspeksi mendadak di SMKN 4 Tangerang, Banten, Rabu. "Apa maksudnya mengenakan atribut aneh-aneh seperti ini. Ini seperti mengarah ke perpeloncoan," ucap Anies.
Sejumlah siswa baru di sekolah itu mengenakan tas karung goni, tali sepatu dari rafia, kaos kaki warna-warni hingga papan nama dari kardus.
Mendikbud juga meminta pihak sekolah tidak membiarkan siswa baru mengenakan atribut yang aneh-aneh. Mendikbud meminta siswa baru tidak mendiamkan kekerasan atau praktik janggal saat MOS.
"Laporkan jika memang terjadi kekerasan di sekolah pada saat MOS."
Permasalahannya, banyak orang tua maupun siswa korban kekerasan yang diam dan mendiamkan.
"Jadi harus dihentikan dan harus dilaporkan. Silahkan laporkan kekerasan melalui laman www.mopd.kemdikbud.go.id," cetus dia.
Dia menambahkan MOS haruslah diisi dengan hal-hal yang mendidik, bukan dengan praktik-praktik menyimpang. "Kami akan mengawasi praktik MOS yang terjadi di sekolah," tukas Mantan Rektor Paramadina itu, menegaskan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015