Kuta (Antara Bali) - Seniman dari Kota Tomohon, Sulawesi Utara, memperkenalkan Tari Kabasaran untuk pertama kalinya kepada masyarakat dan wisatawan, baik domestik maupun internasional, di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

"Tarian ini menceritakan prajurit perang. Tarian ini ditampilkan saat acara suka atau duka, penyambutan tamu dan tontonan umum," kata Koordinator Seniman Tari Kabasaran, Alex Rabar, ditemui di Pantai Kuta, Jumat.

Tarian keprajuritan tradisional khas Minahasa itu dibawakan apik oleh lima orang penari laki-laki dengan gerakan dinamis dilengkapi peralatan berupa pedang sehingga para penari terlihat "sangar".

Dengan diiringi gong kecil, tarian tersebut mirip dengan tarian Cakalele dari Maluku.

Menurut Alex, biasanya setiap penampilan dibawakan oleh 13 penari atau lima orang penari dalam skala kecil dengan satu orang penari di dalamnya merupakan pemimpin prajurit.

Pemimpin prajurit tersebut ditunjukkan dengan adanya tiga tengkorak hewan yang dikalungkan menjadikan tarian tersebut memukau penonton yang sebagian besar merupakan wisatawan mancanegara.

Selain adanya tengkorak, adanya hiasan penutup kepala berupa paruh burung taon yang menjulang dengan hiasan bulu ayam, semakin membuat penampilan tari itu sangat unik dengan kesan etnik spiritual.

Seorang seniman lainnya yakni Jerry Item (38) mengaku bangga bisa memperkenalkan tarian khas Minahasa tersebut di Bali sebagai daerah tujua wisata dunia.

"Saya berharap kebudayaan Minahasa semakin dikenal wisatawan mancanegara melalui penampilan di Bali ini," ucap penari yang sudah beberapa kali tampil di beberapa negara itu.

Penampilan tari unik itu pun memukau sejumlah wisatawan yang saat itu tengah berlibur menikmati suasana di Pantai Kuta.

"Tari itu sangat unik dengan warna yang meriah. Ini luar biasa karena saya baru tahu tarian lain selain tari di Bali," kata wisatawa dari Inggris, Geoff.

Adanya penampilan tari Kabasaran itu dibawa oleh Pemerintah Kota Tomohon sebagai salah satu agenda memperkenalkan Festival Internasional Bunga Tomohon yang digelar pada 8-12 Agustus 2015. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015