Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatat sebelas orang meninggal akibat digigit anjing yang teridentifikasi positif rabies selama tujuh bulan sejak Januari hingga Juli 2015.

"Jumlah itu merupakan data terbaru yang dikumpulkan dan sangat mengejutkan, mengingat tahun lalu kasus rabies sempat turun," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya ditemui setelah acara diskusi bersama dengan sejumlah LSM dan media, Kamis.

Ia menjelaskan, data tersebut adalah yang tertinggi sejak empat tahun terakhir. Pada 2012 tercatat delapan orang meninggal akibat digigit anjing positif rabies dan pada tahun 2013 jumlahnya menurun drastis.

"Pada 2013, kasus orang meninggal akibat rabies hampir tidak terdengar karena hanya mengakibatkan satu orang meninggal. Pada 2014, jumlahnya kembali naik, mengakibatkan empat orang meninggal," imbuhnya.

Lebih lanjut, Suarjaya menambahkan, Provinsi Bali mengalami kasus rabies terparah pada 2008 lalu, mengakibatkan 82 orang meninggal akibat penyakit yang populer dengan sebutan anjing gila itu.

"Sejak 2008, kasus rabies di Pulau Dewata merupakan kasus yang tergolong kejadian luar biasa (KLB) dan belum dicabut hingga detik ini," ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan, untuk laporan kasus gigitan anjing di Bali saat ini, rata-rata mencapai 110 hingga 125 orang per hari tersebar di semua kabupaten/kota di pulau Dewata.

"Selama ini tidak ada pengecualian kabupaten ini bebas dari rabies dan kabupaten itu menjadi endemik rabies, karena penyebaran rabies sudah merata di seluruh wilayah Provinsi Bali," kata dia.

Sementara itu, Suarjaya mengakui, saat ini persediaan vaksin anti rabies (VAR) mulai menipis, namun masih tersedia untuk stok kegawatdaruratan atau "emergency stock" di empat Kabupaten.

Namun, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI agar menambah stok VAR sehingga persediaan mampu memenuhi sampai akhir tahun 2015.

"Dari Kementerian Kesehatan sudah memberikan stok VAR sekitar 10 ribu buah dan akan ditambah lagi pada bulan depan," kata dia. (WDY)

Pewarta:

Editor : Adi Purnama Putra


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015