Denpasar (Antara Bali) - Kelompok Bali Kumara, kumpulan penyanyi cilik lagu pop berbahasa Bali meluncurkan album berjudul "Buwana Shanti" di Denpasar, Minggu Malam.
"Album kedua Bali Kumara tetap didominasi lagu-lagu anak bertemakan masa kecil dan kasih sayang kepada orang tua, lingkungan dan alam Pulau Dewata," kata pembina sekaligus pencipta lagu Bali Kumara, I Komang Dharmayuda, SSn MSi, Senin.
Ia menjelaskan, album generasi kedua tersebut berisikan 13 lagu, masing-masing dinyanyikan 12 orang penyanyi cilik dan satu grup penyanyi cilik.
"Ada satu lagu dibagian terakhir merupakan lagu pokok, yakni gabungan dari beberapa penyanyi cilik kami di Bali Kumara generasi kedua," imbuhnya.
Ia menambahkan, pihaknya menciptakan lagu-lagu berbahasa Bali agar anak anak dapat mencintai budaya dan kearifan lokal Bali memalui dunia musik.
Apalagi, saat ini bahasa Bali banyak ditinggalkan generasi muda akibat pengaruh perkembangan zaman dan era globalisasi yang sangat berdampak pada perkembangan penggunaan bahasa Bali di kalangan masyarakat.
"Meski zaman terus berkembang, namun, citra Bali sebagai pulau surga karena kearifan lokal dan budayanya harus terus dijaga dan dipupuk oleh anak anak Bali itu sendiri," kata dia.
Selain itu, Dharmayuda mengatakan, kesuksesan peluncuran album Bali Kumara generasi kedua tidak dapat dilepaskan dari dukungan pihak orangtua para penyanyi cilik yang tergabung dalam kelompok penyanyi cilik terbesar di Bali itu.
"Orangtua selalu memberikan semangat dan motivasi kepada anak anak mereka, sehingga kami pun untuk menciptakan dan mengkreasikan berbagia jenis lagu untuk mereka," demikian Dharmayuda. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Album kedua Bali Kumara tetap didominasi lagu-lagu anak bertemakan masa kecil dan kasih sayang kepada orang tua, lingkungan dan alam Pulau Dewata," kata pembina sekaligus pencipta lagu Bali Kumara, I Komang Dharmayuda, SSn MSi, Senin.
Ia menjelaskan, album generasi kedua tersebut berisikan 13 lagu, masing-masing dinyanyikan 12 orang penyanyi cilik dan satu grup penyanyi cilik.
"Ada satu lagu dibagian terakhir merupakan lagu pokok, yakni gabungan dari beberapa penyanyi cilik kami di Bali Kumara generasi kedua," imbuhnya.
Ia menambahkan, pihaknya menciptakan lagu-lagu berbahasa Bali agar anak anak dapat mencintai budaya dan kearifan lokal Bali memalui dunia musik.
Apalagi, saat ini bahasa Bali banyak ditinggalkan generasi muda akibat pengaruh perkembangan zaman dan era globalisasi yang sangat berdampak pada perkembangan penggunaan bahasa Bali di kalangan masyarakat.
"Meski zaman terus berkembang, namun, citra Bali sebagai pulau surga karena kearifan lokal dan budayanya harus terus dijaga dan dipupuk oleh anak anak Bali itu sendiri," kata dia.
Selain itu, Dharmayuda mengatakan, kesuksesan peluncuran album Bali Kumara generasi kedua tidak dapat dilepaskan dari dukungan pihak orangtua para penyanyi cilik yang tergabung dalam kelompok penyanyi cilik terbesar di Bali itu.
"Orangtua selalu memberikan semangat dan motivasi kepada anak anak mereka, sehingga kami pun untuk menciptakan dan mengkreasikan berbagia jenis lagu untuk mereka," demikian Dharmayuda. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015