Denpasar (Antara Bali) - Institut Seni Indonesia Denpasar diminta menampilkan tari-tarian pada kegiatan Forum Demokrasi Bali atau "BDF" III, yang rencanannya digelar di Nusa Dua pada 9 hingga 10 Desember 2010.

Rektor ISI Denpasar Prof I Wayan Rai S, MA dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Denpasar, Kamis menyebutkan bahwa undangan kerja sama dari Kementerian Luar Negeri tersebut, merupakan suatu kehormatan bagi lembaga pendidikan yang dipimpinnya.

"Ini adalah kesempatan emas dan merupakan penghargaan yang sangat tinggi bagi ISI Denpasar. Kami berjanji akan mempersiapkan semua pementasan dengan baik sesuai permintaan dari Kementrian Luar Negeri," katanya.

Kerja sama untuk menampilkan kesenian pada kegiatan berskala internasional yang rencananya akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan dihadiri undangan dari 30 negara itu, merupakan implementasi dari tri darma perguruan tinggi, yaitu pengabdian pada masyarakat.

"Kesempatan emas ini merupakan ajang bagi para dosen dan mahasiswa di ISI Denpasar untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan negara. Ini juga sebagai upaya meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya yang menjadi kekayaan Bangsa Indonesia," tuturnya.

Selain diharapkan menampilkan tari-tarian pada kesempatan itu ISI Denpasar juga akan menampilkan paduan suara, seni lukis, dan karya kriya untuk disuguhkan kepada para peserta BDF dari berbagai negara.

Ia menjelaskan, untuk keperluan partisipasi di BDF III itu, Direktur Kerja Sama Teknik pada Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu Siti N Mauludiah pada Rabu (13/10) telah hadir ke ISI Denpasar.

Siti sebagaimana dikutip Rektor ISI menyebutkan bahwa Kemlu sudah sering menjalin kerja sama dengan insan kampus pendidikan tinggi negeri satu-satunya di Bali tersebut.

Karena itu, Siti yakin bahwa ISI Denpasar akan mampu menampilkan karya seni yang terbaik pada BDF III nanti. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010