Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor berbagai jenis perhiasan (permata) ke pasaran luar negeri senilai 4,81 juta dolar AS selama bulan Mei 2015, merosot 27,14 persen dibanding bulan sebelumnya (April) tercatat 6,61 juta dolar AS.
"Namun perolehan tersebut meningkat 4,22 persen jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya (Mei 2014) tercatat 4,62 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, permata dalam bentuk berbagai jenis perhiasan untuk wanita hasil sentuhan tangan-tangan terampil prajin Bali paling banyak diserap pasaran Hong Kong yakni 26,44 persen, menyusul Singapura 25,48 persen.
Selain itu juga diserap pasaran Amerika Serikat 9,43 persen, Amerika Serikat 0,27 persen, Australia 8,16 prsen, Prancis 0,26 persen, Spanyol 0,47 persen, Inggris 0,38 persen, Belanda 8,59 persen dan Thailand 11,59 persen.
Sedangkan 8,94 persen sisanya diserap oleh berbagai negara lainnya, karena permata yang dikombinasikan dengan cincin, bros dan aneka jenis perhiasan wanita lainnya sangat disenangi konsumen luar negeri.
Panasunan Siregar menambahkan, hasil perhiasan dibuat dalam berbagai bentuk rancang bangun (disain) yang ditekuni perajin Desa Celuk, Batubulan, Kabupaten Gianyar, selain menembus pasaran luar negeri juga sangat diminati wisatawan mancanegara dalam liburannya ke Pulau Dewata.
Hasil produksi sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu berupa aneka jenis perhiasan untuk wanita dari semua umur, berupa cincin, kalung, perhiasan telinga dan anggota tubuh lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Namun perolehan tersebut meningkat 4,22 persen jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya (Mei 2014) tercatat 4,62 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, permata dalam bentuk berbagai jenis perhiasan untuk wanita hasil sentuhan tangan-tangan terampil prajin Bali paling banyak diserap pasaran Hong Kong yakni 26,44 persen, menyusul Singapura 25,48 persen.
Selain itu juga diserap pasaran Amerika Serikat 9,43 persen, Amerika Serikat 0,27 persen, Australia 8,16 prsen, Prancis 0,26 persen, Spanyol 0,47 persen, Inggris 0,38 persen, Belanda 8,59 persen dan Thailand 11,59 persen.
Sedangkan 8,94 persen sisanya diserap oleh berbagai negara lainnya, karena permata yang dikombinasikan dengan cincin, bros dan aneka jenis perhiasan wanita lainnya sangat disenangi konsumen luar negeri.
Panasunan Siregar menambahkan, hasil perhiasan dibuat dalam berbagai bentuk rancang bangun (disain) yang ditekuni perajin Desa Celuk, Batubulan, Kabupaten Gianyar, selain menembus pasaran luar negeri juga sangat diminati wisatawan mancanegara dalam liburannya ke Pulau Dewata.
Hasil produksi sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu berupa aneka jenis perhiasan untuk wanita dari semua umur, berupa cincin, kalung, perhiasan telinga dan anggota tubuh lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015