Tabanan (Antara Bali) - Harga beras jenis C4 di Pasar Dauh Pala dan Pasar Tradisional Tabanan, Bali, cenderung stabil karena hasil panen petani di daerah itu mencukupi dan pendistribusiannya cukup lancar.
Kepala Seksi Monitoring Pengadaan dan Penyaluran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan Bali, Gusti Ngurah Ketut Wirawan, di Kabupaten Tabanan, Sabtu, mengakui harga beras selama sepekan terakhir kisaran harga Rp9.000 per kilogram.
"Harga beras jenis C4 saat ini belum mengalami lonjakan selama bulan suci Ramaddhan karena distribusi beras dari petani di wilayah setempat lancar," ujar Wirawan.
Selama bulan suci Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Umat Hindu (Galungan dan Kuningan), khusus untuk beras, pihaknya terus melakukan pemantauan secara rutin di dua Pasar Tradisional itu.
Upaya pemantauan tersebut dilakukan untuk memantau ketersediaan beras tetap lancar dan pedagang tidak menaikkan barang secara sepihak.
Wirawan mengakui produksi beras di Tabanan masih mencukupi dan selama enam bulan ke depan bulog juga sudah menjaga ketersediaan beras itu.
Menurut dia, penyebab kenaikan harga beras beberapa waktu lalu di sejumlah Pasar Tradisional Tabanan karena petani mengalami gagal panen.
"Faktor keterlambatan distribusi barang dari petani ke pasar juga mempengaruhi kenaikan harga beras itu, karena banyaknya konsumen yang membutuhkan salah satu kebutuhan pokok itu," ujarnya.
Ia mengharapkan para pedagang di Pasar Tabanan agar tetap menjaga kestabilan harga sehingga tidak menambah beban berat masyarakat karena naiknya sejumlah barang selama hari raya ini.
Pihaknya mengakui sudah melakukan operasi pasar beberapa waktu lalu di Depan Toko Nyoman, Kediri, Tabanan, dan di Terminal Pesiapan.
"Kami juga segera melakukan kegiatan sosial pasar murah yang dilaksanakan pada 7 hingga 8 Juli 2015, di depan BPD Bali dan Masjid Agung, Tabanan, karena kedua lokasi ini sangat mudah diakses masyarakat," ujar Wirawan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Kepala Seksi Monitoring Pengadaan dan Penyaluran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan Bali, Gusti Ngurah Ketut Wirawan, di Kabupaten Tabanan, Sabtu, mengakui harga beras selama sepekan terakhir kisaran harga Rp9.000 per kilogram.
"Harga beras jenis C4 saat ini belum mengalami lonjakan selama bulan suci Ramaddhan karena distribusi beras dari petani di wilayah setempat lancar," ujar Wirawan.
Selama bulan suci Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Umat Hindu (Galungan dan Kuningan), khusus untuk beras, pihaknya terus melakukan pemantauan secara rutin di dua Pasar Tradisional itu.
Upaya pemantauan tersebut dilakukan untuk memantau ketersediaan beras tetap lancar dan pedagang tidak menaikkan barang secara sepihak.
Wirawan mengakui produksi beras di Tabanan masih mencukupi dan selama enam bulan ke depan bulog juga sudah menjaga ketersediaan beras itu.
Menurut dia, penyebab kenaikan harga beras beberapa waktu lalu di sejumlah Pasar Tradisional Tabanan karena petani mengalami gagal panen.
"Faktor keterlambatan distribusi barang dari petani ke pasar juga mempengaruhi kenaikan harga beras itu, karena banyaknya konsumen yang membutuhkan salah satu kebutuhan pokok itu," ujarnya.
Ia mengharapkan para pedagang di Pasar Tabanan agar tetap menjaga kestabilan harga sehingga tidak menambah beban berat masyarakat karena naiknya sejumlah barang selama hari raya ini.
Pihaknya mengakui sudah melakukan operasi pasar beberapa waktu lalu di Depan Toko Nyoman, Kediri, Tabanan, dan di Terminal Pesiapan.
"Kami juga segera melakukan kegiatan sosial pasar murah yang dilaksanakan pada 7 hingga 8 Juli 2015, di depan BPD Bali dan Masjid Agung, Tabanan, karena kedua lokasi ini sangat mudah diakses masyarakat," ujar Wirawan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015