Denpasar (Antara Bali) - Pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, kini lebih mengoptimalkan penggunaan alat pendeteksi suhu tubuh untuk mencegah masuknya virus mematikan yang menyerang saluran pernafasan manusia atau MERS-CoV.
"Kami optimalkan penggunaan alat itu apalagi banyak maskapai penerbangan yang terbang langsung ke Bali dari beberapa negara yang terjangkit," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo, Kamis.
Pengoperasionalan satu unit alat tersebut, lanjut dia, dilakukan oleh petugas Kesehatan Pelabuhan yang disiagakan di Terminal Kedatangan Internasional.
Alat itu, lanjut dia, diaktifkan ketika ada maskapai penerbangan yang baru tiba dari negara yang kini terjangkit virus "Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus" itu di antaranya dari Korea Selatan dan beberapa negara di kawasan Timur Tengah.
"Alat itu diaktifkan saat ada maskapai penerbangan yang tiba dari Korea Selatan dan Arab," ucapnya.
Meski demikian, Trikora menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada penumpang dari negara itu yang terjangkit wabah yang disebabkan oleh Virus Corona itu.
Penyakit MERS-CoV itu pertama kali dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada tahun 2012 dan kini mencuat kembali di Korea Selatan.
MERS-CoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yg ringan hingga berat dengan gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali sebelumnya merilis wisatawan dari Korea Selatan selama Januari-Mei 2015 tercatat sebanyak 62.817 orang, menduduki posisi kelima jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata.
Jumlah itu melonjak hampir 12 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 56.120 orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami optimalkan penggunaan alat itu apalagi banyak maskapai penerbangan yang terbang langsung ke Bali dari beberapa negara yang terjangkit," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo, Kamis.
Pengoperasionalan satu unit alat tersebut, lanjut dia, dilakukan oleh petugas Kesehatan Pelabuhan yang disiagakan di Terminal Kedatangan Internasional.
Alat itu, lanjut dia, diaktifkan ketika ada maskapai penerbangan yang baru tiba dari negara yang kini terjangkit virus "Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus" itu di antaranya dari Korea Selatan dan beberapa negara di kawasan Timur Tengah.
"Alat itu diaktifkan saat ada maskapai penerbangan yang tiba dari Korea Selatan dan Arab," ucapnya.
Meski demikian, Trikora menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada penumpang dari negara itu yang terjangkit wabah yang disebabkan oleh Virus Corona itu.
Penyakit MERS-CoV itu pertama kali dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada tahun 2012 dan kini mencuat kembali di Korea Selatan.
MERS-CoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yg ringan hingga berat dengan gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali sebelumnya merilis wisatawan dari Korea Selatan selama Januari-Mei 2015 tercatat sebanyak 62.817 orang, menduduki posisi kelima jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata.
Jumlah itu melonjak hampir 12 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 56.120 orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015