Negara (Antara Bali) - Setelah banjir terjadi di mana-mana, yakni pada empat dari lima kecamatan di Jembrana, kabupaten di ujung barat Bali itu kini menghadapi bahaya tanah longsor.

Seperti dilaporkan Selasa, setelah hujan lebat, satu rumah di Banjar Bungbungan, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, terancam roboh karena tanah di sekelilingnya longsor tergerus air.

Selain itu, salah satu ruas jalan utama di banjar tersebut juga tertutup longsoran tanah dari pebukitan di sekitarnya. Sementara di Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dauh Tukad, satu rumah yang berdekatan dengan tebing sungai juga terancam ambruk.

Dewa Ayu Taman Ningsih, pemilik rumah di Banjar Bungbungan mengatakan, gerusan air menyebabkan sandaran/turap beton penyangga rumahnya roboh. Bahkan, nyaris saja, runtuhan beton itu menimpa rumah Dewa Nyoman Arnata yang tepat berada di bawahnya.

Menurut Ningsih, patahan beton meluncur ke bawah bersama longsoran tanah. Meski tidak sampai menimpa rumah Arnata, tapi merajan di sisi utara rumahnya terhantam longsoran tersebut.

Selamat dari longsoran ini, Ningsih mengaku masih dihantui rasa was-was jika hujan turun lagi. "Kalau hujan lebat turun lagi, saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Bisa saja rumah saya ini roboh," keluh janda beranak dua ini.

Sementara akibat longsor, puluhan warga Banjar Bungbungan harus bergotong royong membuka ruas jalan. Jalan rabat beton ini dipenuhi longsoran tanah sehingga tidak bisa dilalui.

Tapi karena menggunakan alat seadanya, pembersihan jalan tersebut berlangsung lambat. Apalagi warga hanya bisa melakukan gotong royong dua jam saja mulai pukul 07.00 wita hingga 09.00 wita.

Nasib naas juga menimpa I Gusti Kade Gede Putra, warga Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dauh Tukad. Merajan miliknya ambruk saat sungai di dekatnya rumahnya meluap.
 
Sementara rumah yang ditempatinya sudah dalam kondisi sangat memprihatinkan, karena tepat berada di atas tebing sungai. "Kalau air terus meluap, sangat mungkin rumah saya akan roboh bahkan hanyut ke sungai," katanya.

Wakil Bupati Jembrana I Putu Artha yang mendatangi lokasi bencana minta warga untuk lebih waspada. Sambil memberikan bantuan, ia mengingatkan agar warga tidak membuang sampah plastik di areal bertebing curam.

"Sebab sampah plastik sulit terurai sehingga dalam jumlah banyak akan menyebabkan ikatan antartanah longgar, sehingga gampang longsor," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010