Jakarta (Antara Bali) - Saat ini serangan siber tidak hanya menyerang perusahaan, tapi juga pengguna.
"Pengguna harus lebih awas pada komputer yang digunakan karena hacker masuk melalui PC," kata Andre Iswanto, Senior FSE F5 Networks, di Jakarta, Rabu.
Andre mengatakan, hacker biasanya mengirim malware melalui email berupa tautan ke sebuah laman yang tanpa disadari aktifitas ini justru membuat pengguna mengunduh malware.
Software jahat ini dapat bersarang di PC, kemudian mencuri data sensitif pengguna, seperti username dan password, saat melakukan aktivitas di dunia maya, lalu mengirim data itu ke pusat data hacker.
"Perusahaan-perusahaan sudah dilindungi dengan firewall, sekarang mata rantai yang paling lemah ada di user," kata dia.
Andre menyarankan pengguna selalu mengupdate antivirus dan windows, serta mencurigai hal-hal berbeda saat mengoperasikan komputernya. "Saat mengakses internet komputer jadi lemot atau mouse bisa bergerak sendiri, indikasi ini dapat dicurigai bahwa PC kita terkena malware," ujar Andre. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Pengguna harus lebih awas pada komputer yang digunakan karena hacker masuk melalui PC," kata Andre Iswanto, Senior FSE F5 Networks, di Jakarta, Rabu.
Andre mengatakan, hacker biasanya mengirim malware melalui email berupa tautan ke sebuah laman yang tanpa disadari aktifitas ini justru membuat pengguna mengunduh malware.
Software jahat ini dapat bersarang di PC, kemudian mencuri data sensitif pengguna, seperti username dan password, saat melakukan aktivitas di dunia maya, lalu mengirim data itu ke pusat data hacker.
"Perusahaan-perusahaan sudah dilindungi dengan firewall, sekarang mata rantai yang paling lemah ada di user," kata dia.
Andre menyarankan pengguna selalu mengupdate antivirus dan windows, serta mencurigai hal-hal berbeda saat mengoperasikan komputernya. "Saat mengakses internet komputer jadi lemot atau mouse bisa bergerak sendiri, indikasi ini dapat dicurigai bahwa PC kita terkena malware," ujar Andre. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015