Mangupura (Antara Bali) - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Badung kini menangani seorang pasien penderita penyakit kulit yang tergolong langka.

"Pasien itu Gusti Ayu Rai Wilantari (9), warga Desa Gulingan, Mengwi. Dia diantarkan kedua orangtuanya dalam kondisi jari tangannya menyatu," ujar dr AA Ari Kayika Silayukti SpKK dari bagian spesialis kulit dan kelamin RSUD Badung di Mangupura, Senin.

Menurut dokter yang memeriksa pasien tersebut, Ayu mempunyai penyakit kulit yang tergolong langka dan baru pertama kali ditemukan di RSUD Badung.

"Pasien menderita penyakit 'epidermolisis bulosa' atau kulit melepuh. Berdasarkan keterangan orang tua pasien, penyakit tersebut sudah diderita Ayu sejak lahir," katanya.

Ari Kayiki menjelaskan, pada tubuh pasien timbul gelembung-gelembung berair. Jika gelembung berair tersebut pecah maka akan timbul tapuk.

Kemudian dari tapuk itu juga mengeluarkan darah dan nanah. "Bila gelembung yang pecah tersebut kering maka akan menimbulkan bekas kehitaman atau putih pada kulit pasien," ujarnya.

Dikatakan, jari-jari tangan dan kaki pasien saat ini menyatu, karena waktu pasien masih balita selalu dipasangkan sarung tangan oleh ibunya. Hal itu supaya Ayu tidak menggaruk-garuk badannya yang mengeluarkan gelembung setiap saat.

Akibat pecahnya gelembung tersebut, lanjutnya, mengakibatkan juga badan pasien menjadi gatal-gatal. Karena itu, tindakan yang dilakukannya saat ini adalah memberikan perawatan pada luka yang dialami pasien akibat pecahnya gelembung.

Selain itu, terus dilakukan pengawasan secara intensif dan jika diperlukan akan dilakukan pembedahan.

"Namun yang terpenting, pasien harus ditunjang dengan perbaikan nutrisi. Sebab, nutrisi tubuhnya menurun akibat luka yang dialaminya," katanya.

Saat ditemui di ruangannya, Ayu terlihat hanya berdiam diri dan tampak murung. Pasien saat itu sedang ditemani ibunya, Gusti Ayu Serini (32).   

"Biasanya kalau di rumah, anak saya bisa tertawa bersama saudara sepupunya," ujar Serini.

Menurut cerita Serini, anaknya itu sejak lahir sudah mengalami gejala penyakit langka tersebut.

Saat anaknya mendapat luka gores sedikit saja pasti langsung muncul gelembung kecil yang berair seperti terkena sengatan api. Terkadang cairan gelembung tersebut berwarna merah, dan saat pecah mengeluarkan darah.

"Saya tidak tahu harus bagaimana lagi. Saya hanya bisa berdoa kepada Tuhan semoga penyakit anak saya cepat sembuh," katanya dengan pasrah.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010