Denpasar (Antara Bali) - Dua kakak angkat Engeline yakni Yvone Caroline dan Christina Telly Megawe gagal menemui ibu kandungnya, Margriet, yang menjadi tersangka penelantaran anak dan ditahan di Mapolda Bali.

"Kami kecewa. Saya ingin ketemu ibu saya," kata Yvone Caroline Megawe di Mapolda Bali di Denpasar, Jumat petang.

Sembari mengusap air matanya, wanita blasteran Indonesia-Amerika Serikat itu mengaku sudah tidak bertemu dengan ibundanya sejak pertama kali ditahan di Mapolda Bali, Minggu (14/6) lalu.

Dion Pongkor, anggota tim pengacara Margriet juga menyampaikan kekecewaannya yang tidak bisa mempertemukan kliennya dengan sang anak.

Dia menyatakan bahwa dengan tidak diizinkannya dua anak Margriet tersebut mengunjungi ibunya telah melanggar hak asasi seorang tersangka.

"Walaupun saat ini ibunya tersangka, dia punya hak asasi untuk dikunjungi keluarganya," ucapnya.

Ia mengaku tidak menemukan alasan yang tepat secara hukum terkait gagalnya pertemuan Margriet dengan dua anaknya.

Dion bahkan sudah melakukan koordinasi dengan pejabat terkait di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali terkait kunjungan Yvone dan Christina yang dijadwalkan pada pukul 16.00 Wita di ruang direktur direktorat setempat, Komisaris Besar Bambang Yogisworo.

Yvone sebelumnya mendatangi Mapolda Bali untuk menjenguk sang ibu sekitar pukul 16.50 Wita usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi pada kasus pembunuhan adik angkatnya yakni Engeline di Mapolresta Denpasar.

Gagal menemui sang ibu, kedua anak Margriet dan kuasa hukumnya itu kemudian meninggalkan Mapolda Bali sekitar pukul 18.45 Wita.

Margriet Christina Megawe ditetapkan sebagai tersangka kasus penelantaran anak oleh Polda Bali.

Penetapan itu dilakukan setelah adanya laporan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar pasca-tewasnya Engeline.

Kasus pembunuhan Engeline (8) menyita perhatian publik Tanah Air sejak dikabarkan hilang pada Sabtu (16/5).

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, dan Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, bahkan menyempatkan diri ke Bali guna memberikan simpati kepada keluarga Margriet.

Namun mereka gagal menemui keluarga tersebut tanpa alasan yang jelas. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015