Denpasar (Antara Bali) - Pemulangan jenazah Angeline (8) ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dilakukan seusai pemeriksaan Hamidah, ibu kandung, di Mapolresta Denpasar, Bali, Selasa sore.
"Rencananya Hamidah dimintai keterangan tambahan setelah pemakaman Angeline. Namun, karena dikhawatirkan ibu kandung korban lama tinggal di Banyuwangi sehingga pemeriksaan dilakukan pagi tadi, dan jenazah dipulangkan sore harinya," ujar Misyal Ahmad selaku kuasa hukum Hamidah di Denpasar.
Hamidah dimintai keterangan tambahan di Mapolresta Denpasar pada pukul 09.00 hingga 13.00 Wita sekaligus diminta menandatangani berita acara penyerahan jenazah Angeline.
Upaya itu dilakukan agar penyidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk penetapan tersangka baru berjalan lancar.
"Oleh sebab itu, pemulangan jenazah baru dapat dilakukan sore hari," ujarnya.
Menurut dia, informasi hilangnya murid kelas II SD Negeri 12 Sanur itu diterima ibu kandung korban dari pihak kepolisian dan media massa, bukan dari Margriet selaku orang tua asuh korban.
Namun Hamidah menduga anaknya masih ada di rumah Margriet di Jalan Sedap Malam, Sanur. Dan dugaan itu benar karena jenazah Angeline ditemukan terkubur di halaman rumah Margriet pada Rabu (10/6) lalu.
"Kasus ini harus diusut tuntas. Orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan Angeline sudah tidak bermoral," ujar Misyal.
Hamidah kembali mendatangi Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, untuk proses pemulangan jenazah Angeline ke Desa Tulung Rejo, Glenmore, Kabupaten Banyuwangi pukul 15.30 Wita.
Pemulangan jenazah disaksikan sejumlah warga Banyuwangi di Bali. Bahkan para guru SD Negeri 12 Sanur turut mengantar kepulangan jenazah Angeline ke tempat peristirahatan terakhirnya di Banyuwangi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Rencananya Hamidah dimintai keterangan tambahan setelah pemakaman Angeline. Namun, karena dikhawatirkan ibu kandung korban lama tinggal di Banyuwangi sehingga pemeriksaan dilakukan pagi tadi, dan jenazah dipulangkan sore harinya," ujar Misyal Ahmad selaku kuasa hukum Hamidah di Denpasar.
Hamidah dimintai keterangan tambahan di Mapolresta Denpasar pada pukul 09.00 hingga 13.00 Wita sekaligus diminta menandatangani berita acara penyerahan jenazah Angeline.
Upaya itu dilakukan agar penyidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk penetapan tersangka baru berjalan lancar.
"Oleh sebab itu, pemulangan jenazah baru dapat dilakukan sore hari," ujarnya.
Menurut dia, informasi hilangnya murid kelas II SD Negeri 12 Sanur itu diterima ibu kandung korban dari pihak kepolisian dan media massa, bukan dari Margriet selaku orang tua asuh korban.
Namun Hamidah menduga anaknya masih ada di rumah Margriet di Jalan Sedap Malam, Sanur. Dan dugaan itu benar karena jenazah Angeline ditemukan terkubur di halaman rumah Margriet pada Rabu (10/6) lalu.
"Kasus ini harus diusut tuntas. Orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan Angeline sudah tidak bermoral," ujar Misyal.
Hamidah kembali mendatangi Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, untuk proses pemulangan jenazah Angeline ke Desa Tulung Rejo, Glenmore, Kabupaten Banyuwangi pukul 15.30 Wita.
Pemulangan jenazah disaksikan sejumlah warga Banyuwangi di Bali. Bahkan para guru SD Negeri 12 Sanur turut mengantar kepulangan jenazah Angeline ke tempat peristirahatan terakhirnya di Banyuwangi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015