Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat, realisasi ekspor hasil industri daerah ini lesu, dengan perolehan devisanya melorot 25,98 persen dari 68,4 juta dolar AS awal 2014 menjadi 50,6 juta dolar selama Januari-April 2015.
"Perdagangan hasil industri kecil Bali di awal tahun 2015 memang mengalami kondisi yang lesu, disamping akibat persaingan yang terlalu ketat diantara negara Asia juga kondisi ekonomi konsumen belum menggembirakan," kata Pengusaha dan Eksportir Srinadi di Denpasar Rabu.
Ada enam jenis produksi usaha industri yang tercatat diperdagangkan ke luar negeri yakni ikan dalam kemasan kaleng, komponen rumah jadi dari kayu/bambu, aneka kerajinan tas, sepatu alas kaki, barang kerajinan berbahan baku plastik dan pakaian jadi (garmen).
Srinadi mengatakan, hampir semua jenis barang tersebut dalam pemasarannya ke luar negeri di awal 2015 ini mengalami kelesuan atau berkurang, baik dalam volume pengiriman barangnya maupun dalam perolehan devisanya, termasuk pakaian jadi yang menjadi salah satu andalan ekspor Bali.
Pakaian jadi yang dibuat secara manual sebenarnya mendapat pangsa pasar cukup bagus di pasaran ekspor terutama ke Amerika Serikat, namun akibat persaiangan yang begitu ketat maka pesanan yang diterima berkurang hingga 36 persen di awal 2015.
Sementara perolehan devisanya berkurang hingga 24,35 persen menjadi hanya bernilai 35,9 juta dolar selama empat bulan I -2015 jika dibandingkan periode sama 2014 mencapai harga 47,5 juta dolar, perolehan devia dari ekspor tas juga berkurang dari 2 juta dolar menjadi hanya 1,7 juta dolar.
Perdagangan pakaian memang berkurang, namun masih menjadi idola dari masyarakat Amerika, oleh sebab itu hingga sekarang konsumen negeri Paman Sam itu merupakan pembeli terbanyak, kata pengusaha dan eksportir Srinadi yang dijumpai di bengkel kerjanya.
Sementara Disperindag Bali juga melaporkan bahwa ikan dalam kemasan kaleng yang dipasarkan ke mancanegara menghasilkan devisa 3,7 juta dolar atas pengapalan 1,512 ton selama empat bulan pertama 2015 berkurang 51 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2014 mencapai 7,8 juta dolar.
Sepatu yang dibuat dari pelepah pisang, kulit dan kain yang dihiasi dengan monte-monte yang ditujukan kepada konsumen dari kalangan anak remaja sebanyak 154 ribu pcs seharga 775 ribu dolar selama Januari-April 2015, perolehan devisa itu berkurang 0,29 persen dari periode sama 2014 sebanyak 777 ribu dolar.
Berbagai jenis kerajinan berbahan baku plastik buatan masyarakat Bali terjual ke pasaran ekspor sebanyak 8.8 juta pcs menghasilkan devisa 5,9 juta dolar empat bulan awal 2015 berkurang dari periode sama tahun 2014 yang hanya 6,6 juta pcs bernilai 8,4 juta dolar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Perdagangan hasil industri kecil Bali di awal tahun 2015 memang mengalami kondisi yang lesu, disamping akibat persaingan yang terlalu ketat diantara negara Asia juga kondisi ekonomi konsumen belum menggembirakan," kata Pengusaha dan Eksportir Srinadi di Denpasar Rabu.
Ada enam jenis produksi usaha industri yang tercatat diperdagangkan ke luar negeri yakni ikan dalam kemasan kaleng, komponen rumah jadi dari kayu/bambu, aneka kerajinan tas, sepatu alas kaki, barang kerajinan berbahan baku plastik dan pakaian jadi (garmen).
Srinadi mengatakan, hampir semua jenis barang tersebut dalam pemasarannya ke luar negeri di awal 2015 ini mengalami kelesuan atau berkurang, baik dalam volume pengiriman barangnya maupun dalam perolehan devisanya, termasuk pakaian jadi yang menjadi salah satu andalan ekspor Bali.
Pakaian jadi yang dibuat secara manual sebenarnya mendapat pangsa pasar cukup bagus di pasaran ekspor terutama ke Amerika Serikat, namun akibat persaiangan yang begitu ketat maka pesanan yang diterima berkurang hingga 36 persen di awal 2015.
Sementara perolehan devisanya berkurang hingga 24,35 persen menjadi hanya bernilai 35,9 juta dolar selama empat bulan I -2015 jika dibandingkan periode sama 2014 mencapai harga 47,5 juta dolar, perolehan devia dari ekspor tas juga berkurang dari 2 juta dolar menjadi hanya 1,7 juta dolar.
Perdagangan pakaian memang berkurang, namun masih menjadi idola dari masyarakat Amerika, oleh sebab itu hingga sekarang konsumen negeri Paman Sam itu merupakan pembeli terbanyak, kata pengusaha dan eksportir Srinadi yang dijumpai di bengkel kerjanya.
Sementara Disperindag Bali juga melaporkan bahwa ikan dalam kemasan kaleng yang dipasarkan ke mancanegara menghasilkan devisa 3,7 juta dolar atas pengapalan 1,512 ton selama empat bulan pertama 2015 berkurang 51 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2014 mencapai 7,8 juta dolar.
Sepatu yang dibuat dari pelepah pisang, kulit dan kain yang dihiasi dengan monte-monte yang ditujukan kepada konsumen dari kalangan anak remaja sebanyak 154 ribu pcs seharga 775 ribu dolar selama Januari-April 2015, perolehan devisa itu berkurang 0,29 persen dari periode sama 2014 sebanyak 777 ribu dolar.
Berbagai jenis kerajinan berbahan baku plastik buatan masyarakat Bali terjual ke pasaran ekspor sebanyak 8.8 juta pcs menghasilkan devisa 5,9 juta dolar empat bulan awal 2015 berkurang dari periode sama tahun 2014 yang hanya 6,6 juta pcs bernilai 8,4 juta dolar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015