Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mengalokasikan dana sebesar Rp6 miliar untuk pelaksanaan Pesta Kesenian Bali ke-37 yang dipusatkan di Taman Budaya, Denpasar, dari 13 Juni-11 Juli 2015.

"Dari dana Rp6 miliar itu, mayoritas digunakan untuk pembinaan sekaa-sekaa kesenian atau sanggar kesenian yang akan tampil di PKB," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Selasa.

Ia mengemukakan, rinciannya dari Rp6 miliar itu sebanyak Rp2 miliar diberikan dalam bentuk Bantuan Keuangan Khusus kepada sembilan pemerintah kabupaten dan kota di Bali, yang nantinya akan diteruskan kepada "sekaa-sekaa" kesenian yang tampil wajib di PKB.

Sedangkan Rp2,5 miliar lagi diberikaan kepada "sekaa" atau sanggar kesenian yang memang sudah dirancang oleh tim kurator di tingkat provinsi. Mereka ini akan mementaskan kesenian di luar yang menjadi kesenian wajib yang harus ditampilkan kabupaten dan kota.

Sisanya Rp1,5 miliar lagi digunakan untuk operasional seksi-seksi seperti penyediaan baliho, brosur, hadiah-hadiah lomba, untuk perlengkapan panggung, publikasi media, sisi keamanan dan sebagainya.

Terkait dengan BKK yang diterima kabupaten/kota, ujar Dewa Beratha, besarannya tidak sama antardaerah. Untuk Kabupaten Karangasem, Buleleng, dan Jembrana masing-masing menerima Rp230 juta, sedangkan enam kabupaten dan kota lainnya mendapatkan masing-masing Rp210 juta.

"Pembedaan ini didasarkan pada faktor lokasi tiga kabupaten tersebut yang lebih jauh dari Denpasar, sehingga dapat diarahkan untuk membantu biaya transportasi," katanya.

Ia mengemukakan beberapa kesenian yang termasuk kategori wajib dibawakan oleh kelompok kesenian dari kabupaten/kota itu, seperti parade gong kebyar, topeng panca, parade ngelawang, joged, lagu daerah dan sebagainya. Ada juga lomba wayang, lomba gender wayang, taman penasar, dan nyastra.

"Untuk pementasan kesenian yang tidak wajib, masing-masing kelompok kesenian sebelumnya mengajukan diri ke Disbud Bali, selanjutnya barulah diseleksi oleh tim kurator," ujar mantan Kepala Biro Kesra Pemprov Bali itu.

Dana pembinaan yang diterima masing-masing kelompok kesenian, lanjut dia, besarnya bervariasi tergantung dari kesenian yang ditampilkan dan jumlah orang yang terlibat.

"Biasanya sekaa-sekaa itu, memerlukan biaya yang besar dari sisi pengadaan kostum pementasan dan konsumsi selama pelatihan karena mereka itu pastinya ingin menampilkan yang terbaik dalam PKB. Harapan kami, minimal dua jenis biaya tersebut bisa terpenuhi dari anggaran yang sudah disiapkan," harapnya.

Di sisi lain, ujar Dewa Beratha, dari biaya yang telah dikeluarkan Pemprov Bali itu diharapkan dapat turut menambah semangat kebanggaan masyarakat untuk berpesta dalam bentuk kesenian selama sebulan penuh itu. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015