Bogor (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas (Ratas) yang membahas pengembangan Kabupaten Merauke yang memiliki potensi 1,2 juta hektare lahan pertanian bisa didorong sebagai lumbung pangan nasional.

Rapat terbatas ini diikuti Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa menteri diantaranya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan beserta menteri lainnya, ditambah Bupati Merauke Romanus Mbaraka.

Romanus usai Ratas di Istana Bogor, Jumat malam, mengatakan poin utama yang dibahas dalam Ratas adalah mendorong pengembangan pertanian di Merauke yang memiliki potensi 1,2 juta hektare lahan pertanian.

"Lahan 1,2 juta hektare akan kita dorong secara integrasi dan didorong untuk fokus pada hortikultura, bagaimana beras nasional bisa kita penuhi dari 1,2 juta hektar tersebut," kata Romanus.

Dia mengungkapkan pengelolaan lahan 1,2 juta hektare tersebut akan dilakukan secara bertahap, dimana pada tahun ini dibuka 250 ribu hektare dan dilanjutkan pada 2016,2017 dan 2018 hingga mencapai 1,2 juta hektare.

"Ini diharapkan bisa memenuhi 30 persen total kebutuhan Indonesia, dan rencana besar pak presiden, sebagai tahap awal Merauke untuk mencukupi konsumsi beras untuk Indonesia Timur," katanya.

Selanjutnya, kata Romunus, beras Merauke ini diharapkan bisa memasuki pasar internasional, diantaranya masuk ke Papua Nugini.

"Saat ini beras di Papua Nugini harganya berkisar Rp30 ribu rupiah dan kemarin (saat kunjungan kenegaraan) presiden di Papua Nugini coba menawarkan kurang lebih per kilogramnya Rp15 ribu. Ini diharapkan potensi yang ada bisa dimaksimalkan," kata Romanus.

Selain padi, Bupati Merauke ini berharap komoditas lainnya bisa ditanam di Merauke, seperti karet, jagung dan tanaman lainnya.

Romanus mengatakan pengembangan potensi 1,2 juta hektare lahan akan melibatkan peran BUMN dan investor swasta dengan sistem plasma inti.

"Kami libatkan kemitraan BUMN dengan swasta. Ini melibatkan kerjasama dengan pemerintah. Pemerintah menyiapkan infrastruktur mulai dari infrastruktur pertanian sampai dengan jalan dan jembatan secara umum," harapnya.

Selanjutnya juga akan dilakukan integrasi dengan pelabuhan untuk mewujudkan tol laut yang diagendakan dalam program kerja Presiden Joko Widodo.

"Diharapkan total aktivitas pangan di Merauke ini akan membuat semakin baik kesenjangan harga yang selama ini dirasakan terlalu mahal antara Indonesia Timur dan Indonesia Barat," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh Joko Susilo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015