Jakarta (Antara Bali) - Pernikahan putera Presiden Joko Widodo yang
berlangsung pekan depan akan dihadiri oleh sejumlah tamu penting
termasuk Wakil Presiden, Mantan Presiden dan Mantan Wakil Presiden.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada wartawan di Jakarta, Rabu malam menjelaskan dengan rencana kehadiran sejumlah tamu penting tersebut maka pihaknya membantu pengelolaan protokol dalam acara tersebut.
"Kami di Istana membantu aparat lokal, polisi dan TNI untuk pengamanan dan keprotokoleran, karena yang hadir banyak pejabat negara, termasuk wapres, mantan wapres dan mantan presiden. Kalau ada tamu seperti itu kewajiban pemerintah soal keamanan dan keprotokoleran, aparat daerah akan pusing, makanya kita bantu, supaya lebih sederhana," kata Pratikno.
Mensesneg mengatakan dalam tradisi Jawa, pihak pengantin perempuan yang memiliki hajat sehingga Presiden kemungkinan akan melangsungkan acara "ngunduh mantu" di Jakarta. "Nanti setelah acara di Solo, Presiden inginnya ada acara di Jakarta. Di Solo itu acara keluarga (pengantin-red) perempuan," katanya.
Namun demikian Mensesneg mengatakan hingga saat ini belum ada rencana atau pemberitahuan kehadiran pemimpin negara sahabat atau tamu dari negara sahabat yang akan hadir pada acara di Solo.
"Sampai saat ini belum ada, nanti tanya pihak mantennya sana (Solo-red), yang saya tahu belum ada permintaan keamanan dan keprotokoleran kepala pemerintahan dari negara lain," kata Pratikno. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada wartawan di Jakarta, Rabu malam menjelaskan dengan rencana kehadiran sejumlah tamu penting tersebut maka pihaknya membantu pengelolaan protokol dalam acara tersebut.
"Kami di Istana membantu aparat lokal, polisi dan TNI untuk pengamanan dan keprotokoleran, karena yang hadir banyak pejabat negara, termasuk wapres, mantan wapres dan mantan presiden. Kalau ada tamu seperti itu kewajiban pemerintah soal keamanan dan keprotokoleran, aparat daerah akan pusing, makanya kita bantu, supaya lebih sederhana," kata Pratikno.
Mensesneg mengatakan dalam tradisi Jawa, pihak pengantin perempuan yang memiliki hajat sehingga Presiden kemungkinan akan melangsungkan acara "ngunduh mantu" di Jakarta. "Nanti setelah acara di Solo, Presiden inginnya ada acara di Jakarta. Di Solo itu acara keluarga (pengantin-red) perempuan," katanya.
Namun demikian Mensesneg mengatakan hingga saat ini belum ada rencana atau pemberitahuan kehadiran pemimpin negara sahabat atau tamu dari negara sahabat yang akan hadir pada acara di Solo.
"Sampai saat ini belum ada, nanti tanya pihak mantennya sana (Solo-red), yang saya tahu belum ada permintaan keamanan dan keprotokoleran kepala pemerintahan dari negara lain," kata Pratikno. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015