London (Antara Bali) - Kolaborasi seniman Bali dan Italia I Made Djimat
dan Enrico Maserolli bersama grup Gamelan Gong Cenik berhasil
menghadirkan suasana magis Bali yang utuh, dalam acara yang digelar di
Kota Tua - Citta Alta - Bergamo, Italia.
I Made Djimat bersama Enrico Maserolli mempersembahkan tarian Jauk Rwa Bhineda yang melambangkan penampilan unsur positif dan negatif dalam jiwa, demikian Minister Counsellor Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Roma, Nindarsari Utomo kepada Antara London, Jumat.
Dua seniman dari dua negara itu juga menampilkan tarian Hujan Mas, dengan iringan alunan musik gamelan Balaganjur, serta nyanyian berbahasa Indonesia berjudul Cewek Cantik dan komposisi musik tradisional Tabuh Tek Campur.
I Made Djimat, selama puluhan tahun mengabdikan dirinya pada adat istiadat dan seni tari topeng Bali.
Ia membuktikan diri sebagai Empu tari Bali ketika mempersembahkan tarian prajurit Baris Tunggal dengan penuh makna dan kharisma.
Wakil Duta Besar di Roma Minister, Des Alwi di hadapan Walikota Bergamo dan Direktur Botanical garden Bergamo memberikan sambutan dan mengucapkan terima kasih atas persembahan budaya Bali di Bergamo.
Des Alwi menyatakan hanya orang menguasai tehnik seni tari teater Topeng Bali yang tinggi seperti I Made Djimat mampu menampilkan tarian Bali secara total sebagaimana ditampilkan di Bergamo.
"I Made Djimat adalah tokoh teater yang telah mencapai penguasaan spiritual yang amat dalam," ujarnya.
Penampilan di Bergamo selama beberapa hari menutup serangkaian muhibah selama sebulan atas undangan Enrico Maserolli, pendiri Asosiasi Budaya The Pirate Ship dan dan seniman muda kelahiran Belgia, Lucaz Dragone yang melakukan pembuatan film biografi atas I Made Djimat sebagai penghargaan yang tinggi kepada I Made Djimat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
I Made Djimat bersama Enrico Maserolli mempersembahkan tarian Jauk Rwa Bhineda yang melambangkan penampilan unsur positif dan negatif dalam jiwa, demikian Minister Counsellor Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Roma, Nindarsari Utomo kepada Antara London, Jumat.
Dua seniman dari dua negara itu juga menampilkan tarian Hujan Mas, dengan iringan alunan musik gamelan Balaganjur, serta nyanyian berbahasa Indonesia berjudul Cewek Cantik dan komposisi musik tradisional Tabuh Tek Campur.
I Made Djimat, selama puluhan tahun mengabdikan dirinya pada adat istiadat dan seni tari topeng Bali.
Ia membuktikan diri sebagai Empu tari Bali ketika mempersembahkan tarian prajurit Baris Tunggal dengan penuh makna dan kharisma.
Wakil Duta Besar di Roma Minister, Des Alwi di hadapan Walikota Bergamo dan Direktur Botanical garden Bergamo memberikan sambutan dan mengucapkan terima kasih atas persembahan budaya Bali di Bergamo.
Des Alwi menyatakan hanya orang menguasai tehnik seni tari teater Topeng Bali yang tinggi seperti I Made Djimat mampu menampilkan tarian Bali secara total sebagaimana ditampilkan di Bergamo.
"I Made Djimat adalah tokoh teater yang telah mencapai penguasaan spiritual yang amat dalam," ujarnya.
Penampilan di Bergamo selama beberapa hari menutup serangkaian muhibah selama sebulan atas undangan Enrico Maserolli, pendiri Asosiasi Budaya The Pirate Ship dan dan seniman muda kelahiran Belgia, Lucaz Dragone yang melakukan pembuatan film biografi atas I Made Djimat sebagai penghargaan yang tinggi kepada I Made Djimat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015