Denpasar (Antara Bali) - Sosok Made Mulyawan Arya atau akrab dipanggil De Gadjah, kini dikenal sebagai tokoh pemuda dan juga anggota legislatif di DPRD Kota Denpasar.

Sebelum menggapai sukses seperti saat ini, kehidupan De Gadjah penuh lika-liku, pahit manis asam garam kehidupan semua sudah dialaminya. Pengalaman hidupnya ini kemudian ia bagi kepada generasi muda di Denpasar.

De Gadjah hadir dalam acara "Obrolan Warung Rakyat" yang mengambil tema "Perubahan Diri, Berkompetisi di Era Global" di Warung Tresni Denpasar, Kamis menceritakan suka dukanya yang pernah dilalui sampai meraih kesuksesan sebagai wakil rakyat.

Acara ini dihadiri beberapa tokoh masyarakat, seperti Ray Misno dan I Gusti Hery Angligan, kalangan profesional, akademisi, pebisnis, seniman, dan para siswa SMA di Denpasar.

Ketika diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman hidup, De Gadjah secara jujur menceritakan kisah hidupnya, terutama selama duduk di bangku SMA.

"Waktu di SMA yakni SMAN 7 Denpasar, terus terang pulang sekolah saya sering mabuk. Kalau tidak mabuk pasti berantem. Nilai pelajaran saya semua nilainya enam, kecuali bahasa Inggris dan olah raga yang nilainya 9," katanya De Gadjah.

De Gadjah juga mengaku sering bolos sewaktu duduk dibangku SMA. Jika siswa lain masuk kelas pukul 07.00 Wita, maka ia baru masuk sekolah di atas pukul 09.00. Tapi pada saat jam pelajaran olah raga, ia selalu datang tepat waktu pukul 06.00 waktu setempat.

"Kalau pelajaran biasa saya sering bolos. Tapi kalau pelajaran olah raga saya pasti datang pagi. Kalau bolos pun saya bolosnya di gym (tempat kebugaran),"ujarnya.

De Gadjah berpesan kepada para siswa SMA yang hadir agar tidak meniru hal-hal jelek yang pernah dilakukannya semasa duduk di bangku SMA.

Setamat SMA, De Gadjah melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Malang,Jawa Timur tepatnya di STIE Malang.

Selesai menamatkan kuliah De Gadjah kembali ke Bali. Ia kemudian masuk ke dalam dunia kelam yang akrab dengan aksi kekerasan, premanisme, dan tindak kriminal. Namanya kerap menghiasai halaman surat kabar di Bali di awal tahun 2000-an dalam berbagai kasus kriminal dan aksi kekerasan yang melibatkan ormas di wilayah Denpasar dan Kuta. Ia pun sempat menjadi orang nomor dua di sebuah ormas terbesar di Bali waktu itu.

Momentum perubahan diri, menurut De Gadjah, muncul saat ia berada di dalam penjara LP Kerobokan. Saat itu ia tengah dipenjara karena sebuah kasus tindak kriminal.

"Waktu itu saya sedang dipenjara bersama saudara saya. Ibu saya kemudian datang menjenguk ke penjara. Saya merasa sedih melihat ibu yang menjenguk anaknya di penjara, kedua anaknya ada di dalam penjara. Saat itulah saya bertekad untuk berubah, saya tidak ingin hidup seperti itu terus," ujarnya.

Saat berada di dalam penjara, De Gadjah kemudian bertemu Yusdi Diaz, Ketua Flobamora saat ini. Yusdi Diaz diakui De Gadjah sebagai orang yang membantunya untuk melakukan perubahan diri ke arah yang lebih baik.

Berkat bantuan Yusdi Diaz, De Gadjah bisa mendapat kesempatan pergi dan bekerja ke Amerika Serikat, meninggalkan semua kehidupan kelam yang dijalaninya di Bali.

Setibanya di Amerika Serikat, De Gadjah harus memulai semuanya dari nol. Pertama ia harus membenahi Bahasa Inggrisnya. Setelah memperbaiki kemampuan bahasa Inggrisnya selama kurang lebih setahun, ia pun mulai mencari pekerjaan.

"Saat pertama kerja di Amerika, sekitar Agustus 2005, saya bekerja sebagai tenaga housekeeping, membersihkan kamar dan toilet pernah saya lakukan. Semua itu saya syukuri karena sudah dapat kesempatan untuk terus belajar," kata dia.

Karena memiliki kemauan yang kuat untuk berubah dan sukses, De Gadjah kemudian juga bekerja sebagai tenaga keamanan atau sekuriti. Pagi hari dia bekerja sebagai tenaga housekeeping, malam hari sebagai sekuriti. Dalam sehari ia bekerja selama 16 jam.

Setelah bekerja penuh sebagai tenaga sekuriti di sebuah resort wisata elit di Amerika Serikat, De Gadjah juga mendapat kesempatan untuk menjadi pelatih anjing profesional bersertifikat.

Ia dipercaya untuk melatih anjing dan juga pemilik Anjing di Amerika Serikat. Keahliannya dalam hal ini antara lain dipakai di Bandara Internasional Miami Amerika Serikat dan berapa lokasi lain di Amerika Serikat.

Dalam hal pekerjaan di dunia sekuriti, De Gadjah juga berpengalaman dalam mengawal para selebriti dunia seperti Bruce Willis hingga desainer dunia Donna Karan. Posisi supervisor security di sebuah resort wisata elit pun pernah dijabatnya.

Setelah bekerja selama 7 tahun di Amerika Serikat, De Gadjah pun memutuskan balik ke Indonesia dan ingin menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. Dan keputusannya untuk balik ke Indonesia tidak sia-sia. Seiring perjalanan waktu, De Gadjah kemudian sukses di dunia politik sehingga bisa duduk di kursi legislatif.

Posisinya saat ini adalah Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar. Selain itu, ia juga menjadi pengurus Partai Gerindra, menjadi tokoh pemuda, dan memimpin ormas dengan jumlah anggota mencapai ribuan orang di seluruh Bali.

Atas pencapaian ini, tokoh masyarakat yang juga tokoh pariwisata Bali, I Gusti Hery Angligan mengatakan, sosok De Gadjah merupakan inspirasi bagi kalangan muda Bali.

"Saya 10 tahun mengamati De Gadjah, dia ini wajahnya ada, otaknya juga ada. Sering mendamaikan perseteruan yang muncul di Bali. Gadjah memang benar-benar berniat mereposisi dirinya dari dunia kelam ke dunia elit. Karmanya, talenta, ditambah pengalaman, otak, adanya kesadaran, serta networking, membuat semua usaha untuk mereposisi diri ini bisa terwujud,"ujar Hery.

Sementara tokoh masyarakat Ray Misno berpendapat, pencapaian De Gadjah saat ini antara lain disebabkan oleh kecerdasan emosional yang dimilikinya.

"Kecerdasan Emosionalnya di atas rata-rata. Kecerdasan intelektual dan spiritualnya juga ada. Ini yang membantu De Gadjah untuk melakukan perubahan diri sehingga mencapai kesuksesan seperti saat ini,"ujar Ray Misno.

Di akhir acara, De Gadjah berpesan kepada generasi muda Bali agar bisa berbuat lebih baik dari apa yang telah dilakukannya.  Menurut Gadjah, generasi muda Bali punya talenta untuk berkompetisi di dunia global.

"Pesan saya selalu bersyukur, motivasi diri untuk selalu lebih baik, hargai orang yang lebih tua, pola pikir yang terbuka, sehingga wawasan jadi luas, jangan pernah berhenti belajar, maka saya yakin kalian akan bisa meraih sukses," ujar Gadjah kepada puluhan para pelajar SMA yang hadir dalam acara tersebut.(I020)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015