Denpasar (Antara Bali) - Akademisi Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Warmadewa Denpasar Gede Sudiarta menilai masyarakat pesisir atau nelayan di Bali sudah mampu mengoperasikan alat tangkap sesuai standar agar terhindar dari musibah saat menangkap ikan.

"Sejauh ini nelayan di Bali sudah mematuhi aturan pemerintah untuk penggunaan jenis alat tangkap yang aman saat hendak dioperasikan," ujar Gede Sudiarta, di Denpasar, Selasa.

Namun, apabila alat tangkap tersebut dioperaikan dilokasi yang salah dan dengan cara pengoperasiannya kurang tepat, maka dapat membahayakan nelayan itu sendiri.

Untuk itu, ia menyarankan kepada para nelayan agar memahami dasar dan teknik penggunaan alat tangkap tersebut, meskipun alat tangkap yang digunakan sudah memenuhi standar.

"Pada dasarnya semua jenis alat tangkap tidak dapat menimbulkan bahaya bagi yang mengoperasikannya. Namun, apabila alat tangkap itu dimodifikasi lagi dan saat melaut tidak menggunakan alat keselamatan diri, maka akan membahayakan nelayan tersebut," ujarnya.

Ia mencontohkan penggunaan alat tangkap jaring insang atau "gill net" yang terlalu banyak di perairan laut dalam dan dioperasikan sendiri dengan perahu ukuran kecil, maka akan mengakibatkan musibah terhadap nelayan itu.

"Ketika nelayan tersebut menebarkan jaringnya terlalu banyak dan melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan kapal kecil saat musim ikan, maka secara otomatis nelayan tersebut terseret gerombolan ikan yang tertangkap," ujarnya.

Selain itu, banyak juga oknum nelayan menganggap enteng cara menggunakan alat tangkap yang berukuran besar yang notabena harus dioperasikan lebih dari satu orang.

Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat pesisir yang terbiasa menggunakan alat tangkap yang tidak standar dengan cara pengoperasiannya agar lebih mengutamakan keamanan dan keselamatannya dan tidak menganggap remeh kondisi cuaca di tengah laut.

"Walaupun nelayan tersebut sudah terbiasa menggunakan alat tangkap yang tidak sesuai dengan standar keamannya saat melaut, namun kita tidak mengetahui kondisi cuaca saat dilaut yang berubah-ubah setiap detik," ujarnya.(SRW/ADT)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015