Denpasar (Antara Bali) - Korps Resimen Mahasiswa (Menwa) Indonesia Provinsi Bali membangunan sebuah monumen setinggi lima meter dilengkapi dengan patung Genesa dan lambang organisasi 1,5 meter senilai Rp200 juta.

"Pembangunan di kompleks Momumen Perjuangan Bangsa (MPB) di Pertigaan Gaji, Dalung, Kabupaten Badung, itu dilengkapi 21 prasasti berbagai kegiatan penting selama 50 tahun perjalanan Menwa," kata ketua panitia pembangunan monumen tersebut, Sjafruddin Mayang B.Sc di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, sumber dana tersebut berasal dari swadaya organisasi yang diharapkan dapat dirampungkan dalam bulan Juni 2015 untuk selanjutnya diresmikan.

Pembangunan yang dimulai sejak dua minggu yang lalu berukuran 80 kali 80 sentimeter dengan tinggi total 6,5 meter itu berisi 21 prasasti selama setengah abad perjalanan Menwa. Monumen itu akan menjadi tempat untuk mengenang cita-cita, gerakan dan program Menwa dalam mempertahankan dan meneruskan nilai-nilai Tri Pusaka Bangsa.

Selain itu sebagai tempat perenungan sejarah tentang adanya eksistensi sebuah elemen bangsa yakni Menwa Ugracena yang tetap konsisten mengawal tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Hal yang tidak kalah penting monumen tersebut sebagai tempat generasi baru Indonesia untuk menemukan identitas dirinya sebagai bangsa, yang dulunya bangsa ini dipertaruhkan oleh leluhur dengan tetesan darah.

Sjafruddin Mayang menambahkan, pembangunan monumen tersebut merupakan hasil rapat kerja daerah Menwa Ugracena Bali yang digelar di Makorem 163/Wirasatya 4 April 2015.

Monumen itu akan memiliki makna penting karena mencerminkan tekad Ugracena dalam mempertahankan Tri Pusaka Bangsa. Pembangunan itu mendapat prioritas dan mendesak, karena tidak banyak elemen bangsa memiliki kesadaran tentang sejarah perjuangan bangsa.

Menwa salah satu elemen masyarakat yang secara sadar menegaskan dirinya sebagai pewaris nilai-nilai bangsa. Hal itu telah dibuktikan dalam berbagai program yang telah dilaksanakan selama setengah abad, ujar Sjafruddin Mayang. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015