Singaraja (Antara Bali) - Wisatawan mancanegara (Wisman) asal Belanda menyukai objek wisata sejarah Gedung Kirtya di Kota Singaraja, Bali, karena banyak menyimpan catatan sejarah peninggalan masa Hindia Belanda.

"Wisatawan Belanda lebih senang membaca catatan sejarah yang tertulis dalam `lontar` yang disimpan di gedung tersebut, sekaligus mengetahui sejarah Kota Singaraja, Buleleng," ujar pengamat kepariwisataan Bali, I Made Artawan, MBA di Singaraja, Minggu.

Ia mengatakan, para wisatawan Belanda biasanya lebih mengutamakan mengunjungi Gedung Kirtya yang satu gedung dengan museum Buleleng, dibandingkan diajak jalan-jalan ke pantai di kawasan Lovina.

"Para pelancong sangat tertarik dengan peninggalan-peninggalan Belanda seperti senapan tua, lukisan-lukisan, alat-alat perang dan beberapa peninggalan lainnya yang disimpan di museum dekat gedung Kirtya," kata dia.

Made Artawan yang juga pengusaha biro perjalanan itu mengatakan, para pelancong menyenangi ribuan lontar tua yang menceritakan tentang kehidupan orang Buleleng di masa lalu yang disimpan di Museum Gedung Kirtya.

"Lontar-lontar yang tersimpan di Gedung Kirtya merupakan lontar-lontar tua yang berusia di atas 400 tahun, beberapa diantara menceritakan tentang sejarah kerajaan-kerajaan di Bali," katanya.

Selain itu, para pelancong asal Belanda sangat senang diajak berkeliling kota Singaraja melihat beberapa bangunan peninggalan Belanda misalnya yang terdapat di jalan Ahmad Yani dan beberapa bangunan tua dekat kantor bupati Buleleng.

"Bangunan tua milik Belanda berbentuk unik dan khas, dengan pilar yang menjulang tinggi dan tembok-temboknya yang kokoh. Keindahan ini yang membuat pengunjung terkesan dengan kota Singaraja," kata Made Artawan.

Selain bangunan, kota Singaraja memiliki warisan budaya yang sangat terkenal yakni pelabuhan Buleleng yang menyimpan sejarah kehidupan warga pesisir di masa lampau. Tempat ini terletak di pesisir pantai Utara Singaraja, kurang lebih satu km dari pusat kota.

"Pelabuhan Buleleng selalu ramai dikunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik, bukti bahwa sejarah Buleleng sangat menarik di kalangan para penikmat wisata," ujar dia. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015