Denpasar (Antara Bali) - Pengrajin genting di Desa Darmasaba, Badung, Bali, kewalahan memenuhi permintaan konsumen karena perkembangan proyek perumahan di daerah ini maju pesat.

"Untuk pesanan saat ini kami megalami kewalahan memenuhi permintaan pasar dan setiap harinya mampu menjual 2.000 genting," ujar Luh Gede salah seorang pengrajin genting, di Desa Darmasaba, Badung, Jumat.

Ia mengakui banyaknya permintaan salah satu bahan bangunan itu disebabkan menggeliatnya bisnis properti di kawasan setempat yang menyasar daerah perdesaan.

Selain itu, banyaknya permintaan genting tersebut diimbangi dengan kondisi cuaca yang mendukung untuk pembuatan salah satu bahan bangunan itu.

"Dengan adanya musim kemarau saat ini sangat menguntungkan kami mengingat proses pengeringan dalam memproduksi genting tidak mengalami hambatan," ujarnya.

Luh Gede Mengakui dalam sehari apabila kondisi cuaca mendukung mampu memproduksi hingga puluhan ribu genting.

Untuk harga genting, kata dia, untuk jenis press mini dijual Rp1400 per genting dan ukuran press besar kisaran harga Rp1.600 per genting.

"Kalau musim hujan tidak mampu memenuhi permintaan dari pembeli. Kadang dalam sehari tidak memproduksi genting karena sulit melakukan penjemuran dan lahan untuk menjemur juga terbatas karena genting genteng dicetak kemarin-kemarinnya belum kering," ujarnya.

Hal serupa diakui Wayan Sura, apabila cuaca panas mampu membawa berkah untuk bisnis genting miliknya karena saat proses pengeringan dapat dilakukan secara cepat, sehingga bisa menghemat waktu dan meningkatkan produksi.

"Saat musim hujan hanya mampu memproduksi 300 genting bahkan dalam sehari sama sekali tidak melakukan proses produksi," katanya.

Namun, saat musim kemarau mampu memproduksi 800 hingga 1.000 genteng per harinya. "Saat kondisi cuaca sekarang memerlukan waktu 4 hari untuk proses pengeringan genting. Namun, saat musim hujan sulit melakukan proses pengeringan dan memerlukam waktu 10 hari pengeringan," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015