Negara (Antara Bali) - Mantan Bendesa Adat Mendoyo Dangin Tukad, Kabupaten Jembrana yang menderita kelumpuhan akibat gangguan saraf, dibantu kursi roda oleh Pemkab setempat.

"Setiap kami melakukan pengadaan untuk 30 buah kursi roda dan 10 tongkat ketiak. Kursi roda dan tongkat ketiak tersebut, untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan," kata Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, di sela-sela penyerahan kursi roda, Rabu.

Kepada masyarakat yang membutuhkan dua barang tersebut, ia mengimbau, untuk melapor ke dinas terkait, sehingga bisa dijadwalkan untuk mendapatkan bantuan.

Menurutnya, bagi warga yang menderita kelumpuhan, kursi roda sangat bermanfaat karena mereka bisa beraktivitas, meskipun dalam jarak yang terbatas.

Ketut Westen (67), mantan bendesa adat yang menderita kelumpuhan tersebut mengatakan, penyakitnya itu dimulai tahun 1992 dengan diawali rasa kesemutan di kakinya.

"Tensi darah saya juga tinggi, dan kata dokter ada gangguan saraf. Saya juga pernah terjatuh dua kali di halaman dan teras rumah," kata pemuka agama Hindu, yang juga menjadi pemangku di Pura Puseh Desa Adat Mendoyo Dangin Tukad ini.

Menurutnya, semakin lama kakinya menjadi lemas hingga tidak bisa digerakkan, meskipun sudah berkali-kali berobat.

Untuk kegiatan sehari-hari, ia dibantu oleh isterinya, dan berharap dengan bantuan kursi roda ini bisa membantu aktivitasnya.

"Saya masih ingin sembuh. Dengan kursi roda ini, bisa meringankan beban isteri saya yang harus setiap saat mengurus saya," ujarnya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015