Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar menyelenggarakan pameran pusaka keris dalam upaya melestarikan warisan kebudayaan yang bertema "Keris Pusaka Indonesia, Warisan Budaya Dunia" di pelataran Museum Bali, selama tiga hari hingga Rabu (13/5).

Ketua Panitia yang juga Bendesa (Ketua) Desa Pakraman Denpasar Anak Agung Putu Oka Suwetja, di Denpasar, Senin mengatakan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang makna warisan budaya dari zaman dahulu hingga sekarang.

"Selain itu menurut kepercayaan, bahwa benda pusaka keris memiliki makna dan petuah yang maha agung. Oleh karena itu keris pada zaman dahulu juga dijadikan sebagai simbol keberanian dan kewibawan bagi kerajaan dan bangsawan," katanya.

Ia mengatakan, bagi kepercayaan Hindu dalam memperingati pusaka tersebut dikenal "Rerahinan Tumpek Landep", yakni sebuah ritual keagamaan terhadap benda-benda pusaka. Makna dari upacara tersebut sebagai wujud syukur kehadapan Tuhan atas anugerah diberikan ketajaman pikiran dalam ilmu pengetahuan kepada seluruh umat di bumi ini.

Dengan pameran yang diselenggarakan secara rutin tersebut, kata dia, diharapkan para perajin keris lebih kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan pakem jenis keris tersebut yang dibuat para empu zaman dahulu.

"Kami harapkan perajin, khususnya perajin pande besi di Kota Denpasar dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitasnya bertukar pikiran dengan sesama perajin dari daerah lain," katanya.

Pada acara tersebut juga ditandatangani sebuah buku berjudul "Jelajah Keris Bali" oleh Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Sementara Kepala Dinas Perindustiran dan Perdagangan Kota Denpasar, I Wayan Gatra mengatakan kegiatan tersebut akan terus dilanjutkan dengan meningkatkan jumlah peserta dari wilayah Indonesia maupun luar negeri. Dalam ajang ini memamerkan lebih dari 150 keris. Sedangkan untuk bursa keris sendiri mencapai ribuan keris.

"Melalui peringatan ini ke depannya kami ingin menanamkan filosofi satu keluarga satu keris," ujarnya.

Gatra menambahkan sejak zaman Majapahit masyarakat Bali khususnya dan juga Nusantara sudah terbiasa dengan satu keluarga satu keris. Ini merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan mengingat keris melambangkan pemersatu keluarga.

Seorang peserta pameran Pande Nyoman Budiana mengatakan kegiatan pameran keris yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasarsangat baik untuk menanamkan budaya dan kecintaan dari pusaka keris.

"Ini merupakan salah satu perhatian serius Pemkot Denpasar terhadap budaya, khususnya keris. Mengingat keris ini merupakan warisan leluhur yang adi luhung tentunya harus tetap dilestarikan," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015