Jakarta (Antara Bali) - Olahraga, pembatasan asupan kalori dan pengurangan berat badan, bermanfaat untuk mengurangi risiko seseorang terkena diabetes tipe dua, menurut sebuah studi dalam jurnal Diabetes Care.

Dalam studi itu, para peneliti dari Saint Louis University melibatkan laki-laki dan perempuan di usia pertengahan yang mengalami kelebihan berat badan sebagai partisipan. Mereka lalu meminta para partisipan ini mengurangi berat badannya 6-8 persen, dengan membatasi kalori, melakukan olahraga atau mengombinasikan keduanya.

 Selama studi, tim peneliti yang dipimpin Edward Weiss, Ph.D, itu mencatat tingkat insulin—penanda risiko diabetes yang mengukur seberapa efektif tubuh memanfaatkan insulin—para partisipan.

 "Jika gula darahmu normal, tetapi tingkat sensitivitas insulinmu rendah, kau bisa saja mengalami masalah gula darah dan ini berpotensi menjadi diabetes tipe dua," kata Weiss.

Para peneliti menemukan, olahraga dan pembatasan kalori berefek positif pada tingkat sensitivitas insulin. Hal yang paling menarik menurut mereka, partisipan yang melakukan kedua hal ini dua kali lipat meningkat sensitivitas insulinnya. Di samping itu, olahraga dan pembatasan kalori bermanfaat positif mengatur keseimbangan glukosa dalam tubuh atau glukoregulasi.

Hasil studi juga menunjukkan, olahraga saja tidak mampu membantu menyeimbangan kadar glukosa dalam tubuh. Dengan kata lain, efek positif ini tidak akan terjadi jika partisipan hanya mengombinasikan olahraga dan pembatasan kalori. "Kau akan lebih sehat jika melakukan olahraga dan mengonsumsi makanan dalam jumlah cukup," pungkas Weiss seperti dilansir siaran publik Saint Louis University. (WDY)

Pewarta: Oleh Lia Wanadriani Santosa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015