Denpasar (Antara Bali) - Peringatan hari tanpa kekerasan sedunia dipusatkan di Monumen Bom Bali Jalan Legian, Kuta, yang diisi dengan penyampaian pesan-pesan perdamaian dan kasih sayang lewat nyanyian dan tarian.

"Kami memilih memperingati hari tanpa kekerasan yang jatuh hari ini (2/10) di Monumen Bom Bali. Waktunya bertepatan kelahiran Mahatma Gandhi," kata Hadi Susanto dari Yayasan Anand Asram Bali dalam siaran pers di Denpasar, Sabtu.

Berbagai elemen organisasi bersama-sama memperingati hari tanpa kekerasan sedunia sesuai hasil sidang umum PBB yang telah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai hari tanpa kekerasan.

Peringatan itu ditujukan untuk tokoh dunia Mahatma Gandhi yang dinilai telah berjasa besar dalam menciptakan perdamaian dunia. "Pemikiran dan semangat beliau banyak menginspirasi gerakan hak-hak sipil dan kemerdekaan seluruh dunia," imbuhnya.

Lewat cara-cara "ahimsa" atau tanpa kekerasan, maka diharapkan pada 2 Oktober semua pihak bisa menyebarkan pesan-pesan tanpa kekerasan, termasuk melalui pendidikan dan kesadaran politik.

Beberapa elemen masyarakat yang menyemarakkan peringatan hari tanpa kekerasan itu antara lain Forum Kebangkitan Jiwa, Sufi Lodge, Yayasan Pendidikan Anand Krishna, Institut Pendidikan Holistik dan California-Bali Frienship Association.

Hadi menambahkan, karena saat ini masih dalam suasan Hari Lebaran sehingga pada peringatan kali ini disemangati suasana kebersamaan dan saling memaafkan antarsesama.

"Saat ini suasana bangsa ini dalam keprihatinan karena masih banyak kelompok yang mengatasnamakan agama, politik, ekonomi ataupun etnis yang menggunakan kekerasan dalam menghadapi perbedaan pendapat," tandas dia.

Segala bentuk kejahatan dan ketidakadilan tersebut, lanjut Hadi, harus dilawan bersama-sama hanya saja tidak dengan kekerasan melainkan menggunakan logika atas dasar cinta kasih serta saling memaafkan.

Peringatan hari tanpa kekerasan "International Day of Non-Violance" di Monumem Bom Bali itu dijadwalkan berlangsung hampir satu jam pada petang hari, yang diharapkan dihadiri masyarakat guna mendukung perjuagan menyebarkan pesan-pesan perdamaian.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010