Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memberikan apresiasi terhadap Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (Stikom) Bali dalam mencerdaskan generasi muda Indonesia.

"Stikom Bali selama ini sangat membantu mencerdaskan generasi muda menguasasi ilmu pengetahuan, teknologiinformasi dan komunikasi (TIK)," kata Asisten II Pemprov Bali Drs.I Ketut Wija, MM ketika menerima kunjungan Ketua Stikom Bali Dr. Dadang Hermawan di ruang kerjanya, Senin.

Ketut Wija menyambut baik kunjungan Ketua Stikom Bali untuk menyampaikan langsung program kerja, sekaligus memudahkan melakukan pemantauan.

Tidak semua perguruan tinggi di Bali yang mau melakukan kunjungan ke pemerintah daerah setempat.

Pihaknya menyambut baik langkah Stikom Bali membangun kampus internasional di Jimbaran. "Ini bukti kesiapan Stikom Bali memasuki era pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kalau kita tidak buka kelas internasional, maka universitas asing akan membukan kelas internasional di Bali," ujar Ketut Wija.

Ia mengharapkan Stikom Bali memperbanyak kerja sama dengan perguruan tinggi mancanegara, disamping selama ini telah terjalin baik dengan Help University Malaysia.

"Kalau kita ajak kerja sama dengan perguruan tinggi asing pasti banyak yang mau karena mereka sangat tertarik dengan Bali yang sudah terkenal di seluruh dunia," sebutnya.

Dia memberi contoh pengalamannya di luar negeri. "Kalau kenalan, kita bilang dari Bali, langsung mereka sahut dengan wow dari Bali. Mereka senang dengan nama Bali. Tapi kalo kita sebut dari Indonesia, mereka tidak sahut dengan wow," ujar Wija.

Menanggapi permintaan itu, Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan mengatakan, meski kampus binannya adalah bidang TIK, namun Stikom Bali tidak mengesampingkan aspek budaya Bali.

"Banyak karya skripsi mahasiswa yang mamadukan TIK dengan budaya Bali, seperti belajar tari legong melalui android, terjemahkan bahasa Bali ke dalam bahasa lain melalui hand phone dan lainnya," terang Dadang Hermawan.

Pada kesempatan itu Ketut Wija mengapresiasi niat Ketua STIKOM Bali untuk menerima siswa-siswa lulusan SMAN Bali Mandara melalui beasiswa bidik misi atau sumber lainnya.

"Mereka juga bisa dipekerjakan di STIKOM Bali sehingga gajinya bisa untuk biaya hidup dia," saran Wija.

"Mereka itu orang-orang pintar tapi keluarganya tidak mampu. Makanya untuk sekolah di sana (SMAN Bali Mandara Kubutamabahan-red) semuanya dibiayai oleh Pemprov Bali," tutur Ketut Wija.

Setelah anak-anak itu tamat lanjutnya, untuk melanjutkan ke perguruan tinggi juga dibiayai dengan beasiswa dari beberapa sumber.

"Lembaga beasiswa yang datang menawarkan beasiswa. Cuma untuk beasiswa dari Pemprov Bali, masih terbatas pada fakultas kedokteran, ilmu agama Hindu, pertanian, Bahasa Bali, dan jurusan lain yang tergolong langka," ujar Ketut Wija. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015