Denpasar (Antara Bali) - Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali menjadwalkan kegiatan pemantauan ke sejumlah sekolah di tiga kabupaten/kota di Pulau Dewata terkait pelaksanaan ujian nasional jenjang SMP/MTs.

"Untuk pelaksanaan UN SMP dari 4-7 Mei mendatang, harapan kami dapat berjalan dengan lancar, tertib dan jujur sehingga dapat menghasilkan UN yang berintegritas," kata Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab, di Denpasar, Minggu.

Dalam pemantauan UN tersebut, Umar dengan jajaran ORI Bali akan membagi diri untuk menyasar sejumlah SMP di Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, dan Badung.

"Harapan kami dalam UN SMP yang akan dimulai besok, pihak sekolah dan pengawas agar memperketat pengawasan dengan memeriksa setiap apa yang dibawa oleh siswa," ujarnya.

Menurut dia, harus dihindari cara-cara yang menggambarkan adanya ketidakpercayaan diri seperti menyontek dan membawa kunci jawaban. "Jangan sampai ada siswa-siswi yang membawa `gadget` maupun alat telekomunikasi lainnya ke ruang ujian," ujar Umar.

Di sisi lain, pihak sekolah diharapkan lebih terbuka pada organ pengawasan eksternal guna memastikan lingkungan sekolah yang jauh dari kecurangan. "Dengan cara inilah, kami berharap UN SMP di Bali menjadi lebih bertangggung jawab," harap Umar.

Hal senada sebelumnya dikemukakan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung Kusuma Wardhani.

Pihaknya sangat menginginkan pelaksanaan ujian nasional jenjang SMP/MTs dari 4-7 Mei 2015 dapat berjalan dengan jujur dan tidak ada kecurangan seperti saat pelaksanaan UN SMA/SMK.

"Kalau kemarin ada catatan Ombudsman, UN SMP tidak boleh terjadi lagi. Semua pengawas, kepala sekolah dan semua yang terlibat, kami harapkan bisa secara jujur karena itu menentukan integritas sekolah," kata perempuan yang akrab dipanggil TIA itu.

Terkait dengan pengawasannya tidak jauh berbeda dengan UN SMA/SMK yakni pengawasannya itu dengan cara silang. "Sekolah-sekolah dalam satu subrayon diputar, dan tidak silang begitu saja antara sekolah A dengan sekolah B," katanya.

Ujian nasional jenjang SMP/MTs tahun pelajaran 2014/2015 di Bali akan diikuti oleh 65.526 siswa SMP/MTs, 887 siswa Paket B dan 45 siswa dari SMPLB.

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015