Denpasar (Antara Bali) - Seorang guru besar seni mengatakan bahwa kesenian Bali tidak akan lekang oleh zaman dan akan terus tumbuh serta berkembang karena dijiwai oleh kehidupan keagamaan  atau "religiusitas" masyarakatnya.

"Kesenian Bali tidak akan pernah pudar, karena kesenian selalu melekat dengan kehidupan religius masyarakat Bali," kata Guru Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Prof Dr T Slamet Suparno dalam seminar dan workshop di kampus ISI Denpasar, Kamis.

Dalam seminar yang bertajuk "Seni Sebagai Produk Masyarakat Ataukah Masyarakat Produk Seni?" itu, Prof Slamet menyampaikan makalahnya menyoal tentang kehidupan berkesenian sebelum Orde Baru, Orde Baru, dan setalah Orde Baru.

Dia mengungkapkan kebanggaannya pada kesenian masyarakat Bali, dan masyarakat Bali tidak perlu khawatir siapapun pemimpin daerah di Pulau itu.  

Dalam seminar dan workshop itu menghadirkan pembicara pula Prof Pande Made Sukerta dari ISI Surakarta.

Kegiatan sehari ini dihadiri ratusan mahasiswa dan dosen Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar, diharapkan bisa memberikan wawasan baru bagi para seniman untuk meningkatkan semangat dalam berkarya guna melestarikan kesenian yang merupakan kekayaan budaya Bangsa.

Sementara Prof Sukerta dalam workshopnya mengajak mahasiswa dan dosen Fakutas Seni Pertunjukan agar tidak takut mengadakan perubahan berkarya yang berdasarkan etika dan estetika.

Dia menekankan kepada para seniman ISI Denpasar untuk berinovasi namun harus tetap berdasarkan tradisi, agar karya tersebut tidak kehilangan arah.

Hadir pula Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S, MA yang juga menjabat sebagai Ketua BKS PTSI (Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indonesia), sekaligus membuka secara resmi seminar dan workshop tersebut.

Rai didampingi Dekan Fakultas Seni Pertunjukan I Ketut Garwa, SSn, MSn menyambut positif seminar tersebut sebagai forum ilmiah untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan.

Rai juga berterima kasih kepada kedua pemakalah yang merupakan guru besar ISI Surakarta, dan berharap "sharing" antara satu PT seni dengan yang lainnya harus terus dilakukan.

Hal itu bertujuan guna lebih meningkatkan mutu pendidikan, sehingga pendidikan akan melahirkan cendekiawan dan intelektual yang berguna bagi nusa dan bangsa, harapnya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010