Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta jajarannya untuk bekerja keras, cerdas dan benar agar mampu membawa daerahnya ke arah yang lebih baik.

"Kerja keras tanpa diimbangi dengan kecerdasan dan aturan itu seperti pribahasa, arang habis besi binasa. Artinya, kerja yang dilakukan tak menghasilkan sesuatu yang berguna. Waktu dan tenaga yang dihabiskan pun menjadi mubazir. Harusnya arang habis, besi jadi keris," kata Pastika saat memberi pengarahan bagi pejabat Eselon I,II,III dan IV di lingkungan Pemprov Bali, di Denpasar, Senin.

Oleh karena itu, agar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan tepat sasaran, dia mengingatkan jajarannya bekerja dengan metode dan teori yang benar.

"Kerja juga hendaknya dilakukan dengan baik dan benar, berpedoman pada aturan yang berlaku. Jika semua pekerjaan dilakukan dengan metode yang benar dan sesuai aturan, saya yakin tidak ada celah untuk terseret dalam urusan hukum," ujarnya.

Pastika yang didampingi Wagub Ketut Sudikerta juga minta para pejabat eselon membekali diri dengan dasar-dasar ilmu hukum. Hal ini penting agar mereka memiliki kepercayaan diri dalam melaksanakan tugas.

"Pengakuan bahwa saudara layak dan pantas itu tak bisa dipaksakan, namun harus muncul dari dalam diri orang yang menilai. Caranya, ya dengan terus belajar, mengisi otak dan menambah wawasan," ujarnya.

Selain menambah kemampuan secara intelektual, para pejabat juga diminta memperkuat karakter dan kematangan emosional. "Tampilan fisik juga tidak kalah penting, harus segar dan semangat," katanya.

Mantan Kapolda Bali itu pun mengingatkan jajarannya untuk tidak mendiamkan sebuah masalah sehingga menjadi parah dan sulit dipecahkan. "Jika ada persoalan serius dan tidak bisa dipecahkan sendiri, cepat lapor kepada atasan yang lebih tinggi," ucapnya.

Jika ternyata masih mentok di level satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dia siap ditemui atau dihubungi kapan saja untuk membantu memecahkan persoalan yang tengah dihadapi dalam pelaksanaan tugas.

Selanjutnya, Pastika menjelaskan posisi pemerintah provinsi sebagai rujukan bagi pemerintah kabupaten/kota sehingga sudah semestinya harus lebih tahu. "Saya minta semua harus responsif, proaktif, tetapi jangan reaktif," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015