Denpasar (Antara Bali) - Empat ruas tol yang menghubungkan kawasan Bali selatan dengan utara direncanakan dibangun di Pulau Dewata oleh PT Waskita Karya, sebagai prasarana pendukung percepatan pemerataan pembangunan.

"Gagasan ini merupakan tindak lanjut kebijakan Presiden Joko Widodo yang merencanakan pembangunan tol sepanjang 1.562 kilometer di seluruh Indonesia hingga 2019," kata Direktur Operasional I PT Waskita Karya Desi Arryani saat mempresentasikan prastudi kelayakan pembangunan tol itu di hadapan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Denpasar, Kamis.

Ia mengemukakan, empat ruas tol yang ditawarkan dibangun di Bali oleh Waskita Karya sebagai salah BUMN di Indonesia itu meliputi ruas Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka, Soka-Pekutatan, Pekutatan-Gilimanuk dan Pekutatan-Lovina.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo terkait dengan target pembangunan tol telah menugaskan BUMN yang mampu untuk menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). "Salah satunya adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk," ucapnya.

Bali, tambah dia, menjadi salah satu daerah yang dilirik untuk pembangunan tol karena hasil survei menunjukkan bahwa kawasan selatan sudah sangat padat.

Hal ini, katanya semakin memicu ketimpangan pembangunan antara kawasan selatan dengan bagian lainnya.
"Pengembangan jalan tol ini menjadi bagian penting dari upaya untuk mempercepat pemerataan pembangunan di wilayah Bali," ujar Desi.

Sementara itu, Konsultan Waskita Karya Ahmad Faiz memaparkan bahwa total ruas tol yang direncanakan sepanjang 156,7 kilometer yang terdiri dari ruas Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka (28 km), Soka-Pekutatan (25,1 km), Pekutatan-Gilimanuk (54,4 km) dan Pekutatan-Lovina (46,7 km).

"Dibutuhkan dana sekitar Rp34,379 triliun untuk mendanai pembangunan ruas jalan tol ini," kata Faiz.

Guna memuluskan rencana ini, pihaknya sudah melakukan survei guna melengkapi prastudi kelayakan. Survei antara lain difokuskan pada analisis perkembangan wilayah, proyeksi lalu lintas, pemilihan trase dengan tinjauan aspek lingkungan, biaya dan teknis, perkiraan biaya konstruksi, analisa ekonomi dan analisa finansial.

Sedangkan, untuk ruas Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka, pihaknya memberi tiga alternatif yaitu trase 1 yang mengacu pada RTRW, trase 2 yang melewati pantai dan trase 3 dengan memanfaatkan alur sungai. Alternatif yang melewati sungai mendapat bobot tertinggi dan secara ekonomis paling memungkinkan untuk digarap.

"Jika melewati pantai, biayanya mahal dan konstruksi tak bertahan lama karena kuatnya arus Samudra Hindia," ujar Faiz.

Trase 1 yang mengikuti jalur Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) juga terkendala pembebasan lahan karena melewati kawasan pariwisata Canggu. Sementara untuk tiga ruas tol lainnya relatif lebih mudah untuk digarap karena tidak melewati jalur yang begitu padat.

Terkait gagasan ini, pihak Waskita Karya ingin mendapat respons dan masukan dari Gubernur Pastika untuk melangkah pada tahapan selanjutnya.

"Jika digarap sungguh-sungguh, kami yakin jika realisasi mega proyek ini bukan hal yang mustahil karena ruas jalan tol yang lebih panjang sudah berhasil dikerjakan di Pulau Jawa," katanya.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika merespons positif gagasan untuk membangun tol tersebut.

Menurut dia, wacana peningkatan infrastruktur jalan pada ruas yang ditawarkan sudah sering dilontarkan.

Oleh karena itu, dia menaruh harapan yang sangat besar Waskita Karya dapat merealisasikan pembangunan jalan ini. Terlebih, Pemprov Bali berencana mengembangkan kawasan Pekutatan-Jembrana sebagai kota baru.

"Kebetulan di sana ada lahan pemprov seluas 1.100 hektare yang saat ini dimanfaatkan sebagai kebun karet. Jika ruas jalan tol bisa diwujudkan, kami yakin pengembangan kawasan itu dapat dipercepat dan akan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar" katanya.

Pastika juga optimistis investasi tol ini bernilai ekonomis tinggi sehingga dia mengharapkan agar pihak Waskita Karya serius menggarap rencana ini agar segera dapat direalisasikan.

Pertemuan juga dihadiri sejumlah pimpinan SKPD antara lain Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat I Ketut Wija, Kadis PU Nyoman Astawa Riyadi, Kepala Bappeda Putu Astawa, Kadishub Infokom I Ketut Artika dan Karo Aset I Ketut Adhiarsa. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015