Semarapura (Antara Bali) - Tiga Pusat Kegiatan Belajar (PKBM) di Kabupaten Klungkung, Bali menggelar ujian kesetaraan paket C dengan peserta 133 orang yang pelaksanaannya bersamaan dengan ujian nasional (UN) SMA/SMK, 13-16 April 2015.
"Semua ujian kesetaraan untuk program ilmu pengetahuan sosial (IPS) berlangsung di Kecamatan Dawan, Klungkung dan Banjarangkan," kata Ketut Rudani dari Bidang Pakat C Disdikpora Klungkung, Rabu.
Peserta ujian kesetaraan tersebut dilaksanakan oleh PKBM Gunaraksa Sari, Dawan. melibatkan 62 peserta, PKBM Darma Giri, Banjarangkan dengan 37 peserta dan PKBM Jaya Kerti klungkung dengan 34 peserta.
Dari peserta sebanyak 133 orang itu, 44 orang di antaranya absen dengan berbagai alasan, sehingga yang mengikuti ujian hanya 77 orang. Mereka yang tidak mengikuti ujian sejak awal dipastikan gagal dalam ujian kesetaraan.
Ketika dibanya bagaimana dengan ujian susulan, Ketut Rudani mengatakan, sangat tergantung dari pihak PKBM masing masing. namun demikian karena biaya yang cukup besar kemungkinan ujian susulan juga sulit. Hanya saja yang gagal ujian kesetaraan kali ini bisa mengikuti ujian kesetaraan tahun 2016 mendatang.
Sementara itu ujian kesetaraan pakat C ini akan menentukan kelulusan. Karena pihak PKBM tidak melakukan ujian sekolah seperti sekolah regular. Sedangkan untuk UN kali ini tidak menjadi penentu kelulusan, hanya untuk mengukur kemampuan siswa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Semua ujian kesetaraan untuk program ilmu pengetahuan sosial (IPS) berlangsung di Kecamatan Dawan, Klungkung dan Banjarangkan," kata Ketut Rudani dari Bidang Pakat C Disdikpora Klungkung, Rabu.
Peserta ujian kesetaraan tersebut dilaksanakan oleh PKBM Gunaraksa Sari, Dawan. melibatkan 62 peserta, PKBM Darma Giri, Banjarangkan dengan 37 peserta dan PKBM Jaya Kerti klungkung dengan 34 peserta.
Dari peserta sebanyak 133 orang itu, 44 orang di antaranya absen dengan berbagai alasan, sehingga yang mengikuti ujian hanya 77 orang. Mereka yang tidak mengikuti ujian sejak awal dipastikan gagal dalam ujian kesetaraan.
Ketika dibanya bagaimana dengan ujian susulan, Ketut Rudani mengatakan, sangat tergantung dari pihak PKBM masing masing. namun demikian karena biaya yang cukup besar kemungkinan ujian susulan juga sulit. Hanya saja yang gagal ujian kesetaraan kali ini bisa mengikuti ujian kesetaraan tahun 2016 mendatang.
Sementara itu ujian kesetaraan pakat C ini akan menentukan kelulusan. Karena pihak PKBM tidak melakukan ujian sekolah seperti sekolah regular. Sedangkan untuk UN kali ini tidak menjadi penentu kelulusan, hanya untuk mengukur kemampuan siswa. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015