Negara (Antara Bali) - Puluhan hektare padi siap panen di Kabupaten Jembrana diserang hama, sehingga petani terancam mengalami gagal panen dan rugi.

"Petani sini menyebutnya hama potong leher. Biasanya menyerang padi menjelang panen, sehingga menyebabkan bulir-bulirnya keropos atau tidak berisi beras," kata I Kade Dwipayana, salah seorang petani di Kecamatan Negara, Kamis.

Menurutnya, hama yang juga seperti jamur ini biasanya muncul saat curah hujan tinggi, dan cukup sulit memberantasnya.

Ia mengaku, untuk menyelamatkan padinya sudah melakukan penyemprotan dengan racun anti jamur, tapi tetap saja setengah dari 40 are lahan padinya terserang hama ini.

"Hama ini cukup sulit dideteksi, karena muncul saat padi siap panen. Ciri-cirinya, ada garis hitampada pangkal padi," ujarnya.

Karena serangan hama ini, ia mengaku, hasil produksi gabah di sawahnya pasti turun dari biasanya yang mencapai 3,5 ton.

"Dengan kondisi padinya seperti ini, dapat gabah 2,5 ton saja sudah bagus. Dua minggu lagi saya panen," katanya.

Serangan hama sejenis juga terjadi pada padi milik I Ketut Landra, yang memiliki 90 are lahan sawah di Kelurahan Baler Bale Agung.

Ia mengatakan, petani lainnya di wilayah tersebut juga mengalami masalah serupa, hanya bisa berharap hama itu tidak sampai membuat mereka rugi.

"Kalau sudah terserang hama ini, ibaratnya petani menyerahkan kepada nasib saja. Bisa mendapatkan keuntungan, tapi lebih besar kemungkinan ruginya," katanya.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan Jembrana I Ketut Wiratma saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait serangan hama tersebut.

Namun ia berjanji, akan menurunkan petugasnya ke sawah-sawah yang diserang hama itu, untuk mengecek dan mencarikan cara membasminya.

"Hanya ada laporan serangan hama wereng, yang sudah kami atasi dengan pengendalian massal. Kalau hama potong leher, informasinya belum kami terima," katanya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015