Denpasar (Antara Bali) - Yayasan Wisnu, salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Bali berhasil mengembangkan Jaringan Ekowisata Desa (JED) bekerja sama dengan "British Council" Jakarta melakukan program pengembangan Desa Nyambu, Kediri, Kabupaten Tabanan sebagai Model Desa Wisata Ekologis.

"Mengawali kegiatan itu menggelar sosialisasi yang dikemas dalam sebuah seminar bertema Pengelolaan model desa wisata ekologi (DWE) Desa menuju Desa Nyambu yang Berdaulat," kata Koordinator kegiatan tersebut, Made Denik Puriati di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, Yayasan Wisnu merupakan organisasi nonpemerintah yang bergerak bidang lingkungan dan tranformasi sosial yang berdiri sejak 1993 atau 22 tahun yang silam.

Pihak yayasan berperan sebagai pendamping mempersiapkan kapasitas masyarakat Desa Nyambu. Sedangkan "British Council" suatu organisasi nirlaba untuk kesempatan pendidikan dan hubungan kebudayaan.

"British Council" didirikan bersadarkan dan terdaftar sebagai dewan derma dengan nomor 209131 di Inggris dan Wales dengan nomor SCO37733 di Skotlandia. "British Council" akan berperan memfasilitasi dan menjembatani komunikasi Desa Nyambu dengan Diagio/LKJ sebagai mitra kerja sama.

Desa Nyambu di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan merupakan satu desa dinas yang terdiri dari enam banjar. Tiga banjar mengikuti adat di Desa Adat Kaba-Kaba dan tiga banjar lainnya mengikuti adat di Desa Adat Mundeh.

Desa Adat Mundeh merupakan salah satu banjar/dusun yang ada di Desa Dinas Nyambu. Sebagian besar masyarakat Desa Nyambu menganut agama Hindu, dan sebagian kecil beragama Islam, yaitu para pendatang yang bekerja sebagai buruh.

Desa tersebut merupakan kawasan penyangga pariwisata Tanah Lot, sebuah objek wisata yang paling favorit di Bali, karena menerima kunjungan wisata paling banyak dibanding objek wisata lainnya di Pulau Dewata.

Dengan berbagai keunikannya, Desa Nyambu diharapkan bisa dikembangkan menjadi desa tujuan wisata tersendiri, sebagai model desa wisata ekologis yang pengembangannya memperhatikan elemen-elemen keseimbangan ekologi, budaya, spiritual dan berkelanjut melalui pelibatan berbagai pihak.  (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015