Denpasar (Antara Bali) - Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Denpasar, Bali, turun menjadi sekitar Rp22.000 per kilogram, sedangkan pekan lalu sempat mencapai Rp35.000/kg.

"Harga cabai turun disebabkan pasokan dari Pulau Jawa maupun Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup banyak," ujar Agustini, pedagang di Pasar Badung, Denpasar, Selasa.

Selain jumlah pasokan cabai dari luar Bali cukup banyak, kata dia, penyebab lain harga cabai rawit turun karena tanaman budi daya petani di Pulau Dewata memasuki panen raya. Menurut dia, dampak dari penurunan harga cabai rawit tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap omzet penjualan dagangannya mengingat konsumen yang datang pasang surut.

Selain itu, penyebab harga cabai kembali turun karena kondisi cuaca di Pulau Dewata yang membaik sehingga jumlah pasokan cabai rawit dari petani lokal mencapai 16 ton per hari.

Untuk itu, pihaknya tidak mengkhawatirkan kondisi cabai rawit yang dimilikinya cepat membusuk. Kemudian untuk harga cabai besar saat ini sekitar Rp20.000/kg atau naik Rp2.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp18.000/kg.

Windia, pedagang di Pasar Kumbasari, Denpasar, mengakui harga cabai rawit turun menjadi Rp22.000 per kilogram, padahal tiga pekan lalu melonjak hingga Rp38.000/kg. Selain itu, untuk harga cabai besar saat ini masih cukup stabil Rp19.000/kg dan belum mengalami kenaikan harga untuk jenis komoditas barang itu. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015