Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar mendialogkan sebuah buku bertajuk "Orang Lain Adalah Neraka", Sabtu.
"Buku karya Wahyu Budi Nugroho itu berupaya mempertautkan filsafat eksistensialisme dengan kajian Sosiologi," kata Penata Program BBB Juwitta K. Lasut.
Tampil sebagai pembicara pada program yang dirangkum dalam agenda Pustaka Bentara adalah Wahyu Budi Nugroho (penulis), Drs. Made Jiwa Atmaja, SU (pembahas) dan moderatori oleh Dra. Nazrina Zuryani, MA, PhD (dosen Universitas Udayana).
Menurut Wahyu Budi Nugroho yang juga dosen Sosiologi Universitas Udayana, bukunya memuat pemaparan dan kajian tentang paham eksistensialisme yang dikemukakan pertama kali oleh Jean Paul Sartre.
Disebutkan bahwa paham eksistensialisme dianggap sebagai puncak pemikiran Barat atas semangat individualisme, kebebasan, dan semangat anti- Tuhan. Pemikiran itu pula ditengarai mengarah pada paham liberal yang berkembang di Barat.
Adapun program Pustaka Bentara kali ini merupakan buah kerja sama dengan Lembaga Pers Mahasiswa Linimassa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana.
Selain menghadirkan dialog, acara bedah buku juga dimaknai dengan pemutaran dokumenter Jean Paul Sartre.
Buku yang diterbitkan oleh Pustaka Pelajar tersebut menguraikan kisah hidup Jean Paul Sartre dan asal mula tercetusnya filsafat eksistensialisme ini. Latar belakang kehidupan masa kecil Sartre, disadari atau tidak memang memiliki kaitan erat dengan arus pemikiran(filsafat) yang kemudian ia cetuskan.
Wahyu Budi Nugroho, S.Sos, M.A, seorang dosen program studi Sosioogi di Universitas Udayana, kelahiran Yogyakarta, 11 Juni 1988. Salah satu lulusan terbaik Universitas Gadjah Mada itu memiliki ketertarikan dan kapasitas dalam menjabarkan alur perkembangan pemikiran filsafat pra-Klasik (tradisi bios-Theoretikos), klasik, skolastik, modern hingga filsafat postmodern.
Beberapa prestasi akademik dan non-akademik telah diraihnya, seperti menjadi penerima beastudi Bachelor Degree Programme of International Bussiness and Management Studies Department, Saxion Universities, Netherland, dan Juara 1 Lomba Esai -Sayembara Sospol 2012 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.
Esai yang diikutsertakan: Alayers: Generasi Progresif & Revolusioner. Sementara itu, sebagai pembahas, Drs. Made Jiwa Atmaja, adalah dosen tetap Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Udayana, pernah mengajar di FS Warmadewa, IKIP PGRI, dan Universitas Saraswati Tabanan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Buku karya Wahyu Budi Nugroho itu berupaya mempertautkan filsafat eksistensialisme dengan kajian Sosiologi," kata Penata Program BBB Juwitta K. Lasut.
Tampil sebagai pembicara pada program yang dirangkum dalam agenda Pustaka Bentara adalah Wahyu Budi Nugroho (penulis), Drs. Made Jiwa Atmaja, SU (pembahas) dan moderatori oleh Dra. Nazrina Zuryani, MA, PhD (dosen Universitas Udayana).
Menurut Wahyu Budi Nugroho yang juga dosen Sosiologi Universitas Udayana, bukunya memuat pemaparan dan kajian tentang paham eksistensialisme yang dikemukakan pertama kali oleh Jean Paul Sartre.
Disebutkan bahwa paham eksistensialisme dianggap sebagai puncak pemikiran Barat atas semangat individualisme, kebebasan, dan semangat anti- Tuhan. Pemikiran itu pula ditengarai mengarah pada paham liberal yang berkembang di Barat.
Adapun program Pustaka Bentara kali ini merupakan buah kerja sama dengan Lembaga Pers Mahasiswa Linimassa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana.
Selain menghadirkan dialog, acara bedah buku juga dimaknai dengan pemutaran dokumenter Jean Paul Sartre.
Buku yang diterbitkan oleh Pustaka Pelajar tersebut menguraikan kisah hidup Jean Paul Sartre dan asal mula tercetusnya filsafat eksistensialisme ini. Latar belakang kehidupan masa kecil Sartre, disadari atau tidak memang memiliki kaitan erat dengan arus pemikiran(filsafat) yang kemudian ia cetuskan.
Wahyu Budi Nugroho, S.Sos, M.A, seorang dosen program studi Sosioogi di Universitas Udayana, kelahiran Yogyakarta, 11 Juni 1988. Salah satu lulusan terbaik Universitas Gadjah Mada itu memiliki ketertarikan dan kapasitas dalam menjabarkan alur perkembangan pemikiran filsafat pra-Klasik (tradisi bios-Theoretikos), klasik, skolastik, modern hingga filsafat postmodern.
Beberapa prestasi akademik dan non-akademik telah diraihnya, seperti menjadi penerima beastudi Bachelor Degree Programme of International Bussiness and Management Studies Department, Saxion Universities, Netherland, dan Juara 1 Lomba Esai -Sayembara Sospol 2012 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.
Esai yang diikutsertakan: Alayers: Generasi Progresif & Revolusioner. Sementara itu, sebagai pembahas, Drs. Made Jiwa Atmaja, adalah dosen tetap Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Udayana, pernah mengajar di FS Warmadewa, IKIP PGRI, dan Universitas Saraswati Tabanan. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015