Jakarta (Antara Bali) - Indonesia menyambut baik rencana penyelenggaraan kegiatan "Bridges-Dialogues Towards a Culture of Peace" (Dialog Jembatan Menuju Budaya Damai) sebagai upaya mendorong kontribusi nasional untuk menjaga perdamaian dunia, demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Kegiatan "Bridges-Dialogues Towards a Culture of Peace" adalah program Yayasan Perdamaian Internasional (IPF) berupa dialog interaktif, antara tokoh-tokoh penerima Nobel dengan kalangan universitas di dunia, tentang isu perdamaian, kemanusiaan, demokrasi, peningkatan kualitas pendidikan dan ilmu pengetahuan serta isu aktual lainnya.
Ketua IPF Uwe Morawetz pada Rabu (25/3) melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir guna membahas rencana penyelenggaraan kegiatan dialog tersebut di Indonesia.
IPF berencana akan menyelenggarakan program dialog itu pada November 2016 sampai April 2017 dan bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Menanggapi rencana penyelenggaraan "Bridge-Dialogues Towards a Culture of Peace", Wamenlu Fachir menyambut baik dan menyampaikan apresiasi kepada IPF.
Wamenlu menilai program tersebut dapat memperkaya pengetahuan kalangan generasi muda mengenai upaya membangun budaya perdamaian guna mencegah timbulnya konflik. Fachir menegaskan, Pembukaan UUD 1945 pun telah menyatakan bahwa Indonesia akan terus berperan aktif untuk menjaga perdamaian dan ketertiban dunia.
"Hal ini tentunya selaras dengan visi dan misi IPF yang mengutamakan perdamaian, demokrasi, dan dialog lintas agama," ujar dia.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan sejumlah perguruan tinggi yang terlibat untuk menyukseskan penyelenggaraan "Bridge-Dialogues Towards a Culture of Peace" pada tahun mendatang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Kegiatan "Bridges-Dialogues Towards a Culture of Peace" adalah program Yayasan Perdamaian Internasional (IPF) berupa dialog interaktif, antara tokoh-tokoh penerima Nobel dengan kalangan universitas di dunia, tentang isu perdamaian, kemanusiaan, demokrasi, peningkatan kualitas pendidikan dan ilmu pengetahuan serta isu aktual lainnya.
Ketua IPF Uwe Morawetz pada Rabu (25/3) melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir guna membahas rencana penyelenggaraan kegiatan dialog tersebut di Indonesia.
IPF berencana akan menyelenggarakan program dialog itu pada November 2016 sampai April 2017 dan bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Menanggapi rencana penyelenggaraan "Bridge-Dialogues Towards a Culture of Peace", Wamenlu Fachir menyambut baik dan menyampaikan apresiasi kepada IPF.
Wamenlu menilai program tersebut dapat memperkaya pengetahuan kalangan generasi muda mengenai upaya membangun budaya perdamaian guna mencegah timbulnya konflik. Fachir menegaskan, Pembukaan UUD 1945 pun telah menyatakan bahwa Indonesia akan terus berperan aktif untuk menjaga perdamaian dan ketertiban dunia.
"Hal ini tentunya selaras dengan visi dan misi IPF yang mengutamakan perdamaian, demokrasi, dan dialog lintas agama," ujar dia.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan sejumlah perguruan tinggi yang terlibat untuk menyukseskan penyelenggaraan "Bridge-Dialogues Towards a Culture of Peace" pada tahun mendatang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015