Negara (Antara Bali) - Belasan hektare padi di Kelurahan Sangkaragung, Kabupaten Jembrana gagal panen, karena mati diserang hama wereng.
"Di wilayah ini ada sekitar 86 hektare sawah, 15 hektare diantaranya gagal panen karena serangan hama wereng," kata Komang Sukardita, salah seorang petani, Senin.
Menurutnya, hama wereng mulai datang saat padi berumur 25 hari, yang membuat daun dan pohonnya berwarna merah lalu mati.
Ia mengatakan, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari instansi terkait, termasuk petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), sudah mencoba melakukan pengendalian hama tersebut.
"Pengendalian itu hanya mencegah serangan hama meluas, sementara padi yang sudah terlanjur kena, ya tetap mati. Serangan hama wereng ini terpencar-pencar, tidak dalam petak yang sama," ujarnya.
Untuk padi yang selamat dari serangan hama, menurutnya, sudah mulai memasuki masa panen, namun masih menunggu buruh untuk memetiknya.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan Dan Perkebunan Jembrana I Ketut Wiratma saat dikonfirmasi mengatakan, hama ini muncul karena terjadi perubahan cuaca.
"Petugas kami sudah melakukan pengendalian massal, agar serangan hama tersebut tidak meluas. Memang kalau cuaca seperti ini, hama wereng sering muncul," katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Di wilayah ini ada sekitar 86 hektare sawah, 15 hektare diantaranya gagal panen karena serangan hama wereng," kata Komang Sukardita, salah seorang petani, Senin.
Menurutnya, hama wereng mulai datang saat padi berumur 25 hari, yang membuat daun dan pohonnya berwarna merah lalu mati.
Ia mengatakan, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari instansi terkait, termasuk petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), sudah mencoba melakukan pengendalian hama tersebut.
"Pengendalian itu hanya mencegah serangan hama meluas, sementara padi yang sudah terlanjur kena, ya tetap mati. Serangan hama wereng ini terpencar-pencar, tidak dalam petak yang sama," ujarnya.
Untuk padi yang selamat dari serangan hama, menurutnya, sudah mulai memasuki masa panen, namun masih menunggu buruh untuk memetiknya.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan Dan Perkebunan Jembrana I Ketut Wiratma saat dikonfirmasi mengatakan, hama ini muncul karena terjadi perubahan cuaca.
"Petugas kami sudah melakukan pengendalian massal, agar serangan hama tersebut tidak meluas. Memang kalau cuaca seperti ini, hama wereng sering muncul," katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015