Jakarta (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pelemahan nilai tukar rupiah hingga level Rp15.000 per dolar AS akan menghantam permodalan lima bank nasional.

Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK Irwan Lubis mengatakan, penyataan tersebut didasarkan pada hasil stress test yang dilakukan OJK terhadap perbankan di Indonesia, namun Irwan enggan menyebutkan nama bank-bank tersebut.

"Depresiasi rupiah terhadap dolar AS jika sampai Rp15.000 per dolar AS akan meng-hit (menghantam) permodalan satu hingga lima bank nasional," ujar Irwan saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Irwan menuturkan, terkait hasil stress-test tersebut, OJK sudah memanggil manajemen bank yang kinerjanya berpotensi terganggu oleh pelemahan rupiah. "Kalau rupiahnya Rp14.000 per dolar AS, bank-bank di sini masih oke," kata Irwan.

Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan hingga akhir Januari 2015 tercatat sebesar 21,01 persen, naik dibandingkan Desember 2014 yang mencapai 19,57 persen.

Menurut Irwan, peningkatan tersebut disebabkan oleh membesarnya jumlah laba yang ditahan oleh bank. Rasio tersebut juga dinilai masih jauh lebih tinggi dari batas normal yang sebesar 14 persen. Irwan menambahkan, jika depresiasi rupiah menembus Rp15.000 per dolar AS, maka kondisi tersebut akan mengganggu stabilitas makro ekonomi. Variabel pertumbuhan ekonomi dinilai akan mengalami penurunan, mengikuti pelemahan rupiah. (WDY)

Pewarta: Oleh Citro Atmoko

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015