Denpasar (Antara Bali) - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof Ainun Naim mengatakan angka buta huruf di Indonesia termasuk di daerah terpencil menurun karena semakin efektifnya program wajib belajar.

"Memang sejak Kemerdekaan RI, angka buta huruf sudah menurun drastis. Buta huruf di masyarakat tidak lebih 10 persen dari jumlah penduduk di Tanah Air," katanya di sela acara "Asia Europe Meeting (ASEM)" 2015 di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Ia mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan gencar memberantas buta aksara di Indonesia. Bahkan setiap tahun menerjunkan guru-guru ke daerah terpencil dan daerah perbatasan.

"Pengangkatan guru yang ditempatkan di daerah terpencil dan di daerah perbatasan terus dilakukan. Selain itu juga bekerja sama dengan aparat TNI dengan memberikan pembekalan agar bisa mengajar di daerah terpencil dan perbatasan negara Indonesia," katanya.

Dikatakan dengan bekerja sama, seperti TNI tersebut diharapkan masyarakat seluruhnya tidak ada lagi yang tidak mendapatkan pendidikan.

Ainun lebih lanjut mengatakan dari pemantauan kepada masyarakat sudah semakin sedikit pengantar awal dengan bahasa lokal untuk mengajarkan pendidikan bahasa Indonesia. "Hal itu berarti bahasa Indonesia yang diprogramkan, terutama kepada masyarakat terpencil dan perbatasan sudah efektif," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015